Hulu Migas RI Kembali Bergairah, Investasi Tembus Rp118 Triliun

6 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat tren positif dalam investasi hulu migas sepanjang semester I 2025. Realisasi investasi naik 28,6 persen menjadi 7,19 miliar dolar AS atau sekitar Rp118 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,59 miliar dolar AS.

SKK Migas memperkirakan total investasi hingga akhir 2025 akan mencapai 16,5 miliar hingga 16,9 miliar dolar AS. Angka ini diproyeksikan melampaui realisasi tahun 2024 yang tercatat sebesar 14,4 miliar dolar AS, sekaligus menjadi tertinggi dalam sembilan tahun terakhir sejak 2015.

Pada 2015, realisasi investasi tercatat sebesar 15,3 miliar dolar AS, namun terus menurun hingga titik terendah pada masa pandemi 2020, yaitu sebesar 10,5 miliar dolar AS. Tren mulai membaik sejak 2021 dan mencapai 14,3 miliar dolar AS pada 2024.

“Upaya memperbaiki iklim investasi hulu migas yang dilakukan oleh pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada investor mengenai masa depan industri hulu migas yang semakin menarik,” kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas Tengah Tahun 2025 di Jakarta, dikutip Selasa (22/7/2025).

Ia menegaskan, sektor hulu migas merupakan salah satu pilar ketahanan energi nasional, sebagaimana tercantum dalam Program ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto.

Djoko juga merujuk pada peningkatan peringkat investor attractiveness oleh S&P Global pada 2025 yang mencapai skor 5,35, naik signifikan dari posisi terendah di bawah 4,75 pada 2021. Kenaikan ini didorong oleh temuan cadangan besar pada 2023 dan 2024, serta reformasi sistem fiskal.

“Peningkatan penilaian investor attractiveness dikontribusikan oleh temuan-temuan besar hulu migas di tahun 2023 dan 2024, serta perbaikan sistem fiskal oleh pemerintah,” ujarnya.

Ia menyebut tak ada lagi istilah “lapangan tidak ekonomis”, karena pemerintah telah memberikan insentif seperti skema PSC New Gross Split, penghapusan PPN LNG, dan dukungan infrastruktur gas.

Dampaknya terlihat pada peningkatan aktivitas hulu migas. Hingga Juni 2025, pemboran sumur pengembangan mencapai 409 sumur, naik 14 persen dari 358 sumur pada periode yang sama tahun lalu. Kegiatan workover mencapai 517 sumur (naik 6 persen) dan well service mencapai 20.644 kegiatan (naik 12 persen).

Investasi di sektor eksplorasi juga menunjukkan tren naik. Pada 2020 tercatat sebesar 0,5 miliar dolar AS, naik menjadi 1,3 miliar dolar AS pada 2024. Tahun ini diproyeksikan mencapai 1,5 miliar dolar AS, menjadikannya investasi eksplorasi terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

SKK Migas juga terus memperkuat keterlibatan dengan investor melalui program joint study yang sudah menghasilkan 40 kegiatan untuk 16 blok baru, mayoritas di wilayah Indonesia Timur.

Kegiatan ini melibatkan sejumlah international oil companies (IOC) seperti ENI, Petronas, Inpex, Sinopec, CNOOC, BP, TotalEnergies, PetroChina, Kufpec, dan Woodside Energy.

Read Entire Article
Politics | | | |