IKM Indonesia Capai 4,5 Juta, Produk Lokal Makin Diminati

5 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mencatat jumlah industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia saat ini mencapai 4,5 juta. Jutaan IKM tersebut terus gencar ‘meracuni’ konsumen atau masyarakat Indonesia dengan ragam produk lokal yang mampu bersaing dengan produk-produk impor.

“Industri kecil menengah secara jumlah saat ini 4,5 juta. Dibandingkan dengan jumlah UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang mencapai 40 juta, jadi hanya 10 persennya yang merupakan produsen. Perindustrian itu lebih ke produsennya ya, kalau UMKM lebih besar, di hulunya,” kata Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, dalam acara Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal (Kalcer) di Tokopedia Tower, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025).

Menurut Reni, sejak 2017, Kementerian Perindustrian telah membangun basis data khusus untuk mendata IKM dan pengembangannya, yang terangkum dalam program Making Indonesia 4.0. Salah satu strategi utama adalah pemberdayaan industri kecil menengah melalui literasi digital. Dari situlah, IKM terus gencar memasarkan produknya ke berbagai wilayah di Indonesia.

Reni mengatakan pihaknya terus mendukung upaya para pelaku IKM dalam menghasilkan produk-produk berkualitas yang mampu bersaing. Sementara untuk aspek pemasaran, dibutuhkan kolaborasi yang lebih optimal agar produk lokal semakin luas diterima oleh masyarakat.

“Untuk meningkatkan pemberdayaan industri kecil menengah, ujungnya kita butuh pemasaran dengan teknologi terkini. Karena sekarang ini konsumen harus terus-menerus ‘diracuni’ dengan produk lokal,” ujarnya, seraya mengapresiasi kerja sama dengan Tokopedia dan TikTok Shop.

Dengan adanya kolaborasi bersama sejumlah pemangku kepentingan, Reni menyebut terjadi pembagian tugas strategis untuk menghadirkan produk dalam negeri yang berkualitas, serta pemasarannya yang lebih luas dan tertarget.

“Harapannya, kerja sama kita ke depan semakin diperkuat, terutama agar kami bisa memahami perilaku konsumen. Konsumen kita ini seperti apa sih? Di tanggal-tanggal berapa mereka butuh produk tertentu? Supaya promosinya tepat. Sampai saat ini kami juga terus mengembangkan sistem agar Tokopedia bisa menyambut kebutuhan kami,” jelasnya.

Reni berharap, kerja sama yang terjalin tersebut dapat memberikan manfaat signifikan bagi pertumbuhan dan pemberdayaan IKM di Indonesia ke depan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce Indonesia, Vonny Susamto, menuturkan bahwa peluncuran Kalcer merupakan langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan IKM melalui berbagai inisiatif peningkatan keterampilan dan daya saing bisnis.

Melalui program Kalcer tersebut, Tokopedia dan TikTok Shop akan memberikan pelatihan kepada ratusan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah mengenai cara membuka serta mengelola toko di platform e-commerce.

“Kami terus berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM lokal yang berkelanjutan, yang diwujudkan hari ini melalui peluncuran program Kalcer bersama Kementerian Perindustrian. Program ini dirancang untuk membantu UMKM bersaing dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital. Pelaku usaha akan mendapatkan pelatihan mulai dari cara membuka toko hingga strategi meningkatkan penjualan dan pendapatan di platform kami,” ujar Vonny.

Read Entire Article
Politics | | | |