REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indostrategi merilis hasil evaluasi kinerja kementerian dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Lembaga riset independen tersebut menyampaikan, ada 10 kementerian terbaik yang memegang peran strategis dalam mengeksekusi program Astacita.
Survei Indostrategi dilakukan awal September hingga 13 Oktober 2025, melibatkan 424 responden dari 34 provinsi yang dipilih secara purposif, termasuk aktivis, guru, dosen, pegawai tetap, pengusaha, dan mahasiswa S2/S3. Metode penelitian juga memadukan wawancara langsung, analisis berita daring dan luring, dokumen resmi pemerintah, serta masukan akademisi.
Direktur Riset Indonesia Presidential Studies (IPS) Arman Salam menekankan, ada empat menteri dari 10 kementerian terbaik hasil sigi Indostrategi yang memainkan peran kunci dan vital dalam keberhasilan implementasi program Astacita. Pertama, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya menonjol dalam pengelolaan fiskal dan anggaran, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendukung program prioritas pemerintah.
Kedua, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang fokus pada swasembada pangan, stabilisasi harga produk pertanian, dan penguatan ketahanan pangan nasional. Amran dikenal tegas, bersih, dan kompeten dalam menghadapi tantangan sektor pangan.
Ketiga, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M Tito Karnavian yang berperan sebagai 'panglima birokrasi' yang mengawasi pemerintahan daerah, pengendalian inflasi, program perumahan rakyat, serta pelayanan kesehatan. Tito aktif mendukung pemberantasan TBC dan program dokter spesialis PPDS di RSUD.
Keempat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti yang bertanggung jawab meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, mendukung target Indonesia Emas 2045. Kinerja Mu’ti memuaskan, meski sistem pendidikan masih memerlukan perbaikan untuk mencapai standar global.
"Mereka menjadi motor utama dalam menjaga stabilitas ekonomi, pangan, pendidikan, dan birokrasi, sekaligus menjadi tolok ukur kinerja Kabinet Merah Putih di tahun pertama kepemimpinan Prabowo-Gibran," kata Arman dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (19/10/2025).