REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Seorang pejabat senior Iran mengungkapkan bahwa Teheran akan mengintensifkan serangannya terhadap Israel. Mereka juga mengancam bahwa negaranya akan menargetkan basis regional negara mana pun yang memberikan dukungan kepada entitas Israel.
Pejabat tersebut mengatakan kepada CNN pada Jumat malam bahwa “Iran mempunyai hak – berdasarkan hukum internasional – untuk menanggapi secara tegas entitas ini,”. “Negara mana pun yang berupaya membela Israel dari operasi Iran akan menjadikan pangkalan dan situs regionalnya sebagai target baru bagi Teheran.”
Sebelumnya pada Jumat, sumber-sumber Amerika dan Israel melaporkan bahwa militer AS telah membantu mencegat rudal Iran yang diluncurkan ke Israel. CNN juga mengutip sumber Israel yang mengatakan bahwa negara-negara lain di kawasan juga berpartisipasi dalam mendukung sistem pertahanan udara Israel.
Garda Revolusi Iran mengungkapkan penggunaan "sistem dan rudal cerdas berpresisi tinggi" dalam "Operasi True Promise 3," yang diluncurkan sebagai tanggapan terhadap serangan besar-besaran Israel pada Jumat pagi.
Seorang wanita Israel tewas ketika sebuah rudal Iran jatuh di Israel tengah pada Sabtu pagi, menurut Channel 12 Israel. Jumlah warga Israel yang terluka dalam serangan Iran meningkat menjadi 70 orang, di tengah laporan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah Tel Aviv.
McCoy Pitt, pejabat senior di Biro Urusan Organisasi Internasional Departemen Luar Negeri AS, mengatakan pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat bahwa “konsekuensinya terhadap Iran akan sangat mengerikan.”
“Biar saya perjelas,” katanya, “tidak ada pemerintah, perwakilan, atau aktor independen yang boleh menargetkan warga negara Amerika, pangkalan Amerika, atau infrastruktur Amerika lainnya di kawasan ini.”
Dia mengatakan Trump ingin mengakhiri kekerasan dan agar Iran mencapai kesepakatan nuklir.
“Amerika Serikat akan terus mengupayakan resolusi diplomatik yang memastikan Iran tidak akan pernah memperoleh senjata nuklir atau menimbulkan ancaman terhadap stabilitas di Timur Tengah,” katanya. “Kepemimpinan Iran sebaiknya melakukan negosiasi pada saat ini.”
Menteri Pertahanan Aziz Nasirzadeh sebelumnya telah mengancam akan menyerang pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Tengah jika perundingan nuklir gagal dan timbul konflik dengan Amerika Serikat. Reuters melaporkan, hal ini ia sampaikan beberapa hari menjelang putaran keenam pertemuan Iran-AS.
“Beberapa pejabat di pihak lain mengancam konflik jika perundingan tidak membuahkan hasil. Jika konflik dibebankan pada kami… semua pangkalan AS berada dalam jangkauan kami dan kami akan dengan berani menargetkan mereka di negara tuan rumah,” kata Nasirzadeh dalam konferensi pers.
Nasirzadeh menambahkan Teheran baru-baru ini menguji rudal dengan hulu ledak dua ton dan tidak menerima batasan. Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada bulan Februari bahwa Iran harus lebih mengembangkan militernya, termasuk rudalnya.