
SURABAYA -- Peringatan Hari Laut Sedunia dan Hari Segitiga Koral 2025 yang jatuh pada tanggal 8 dan 9 Juni menjadi momen reflektif dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem laut dan pesisir. Sebagai institusi yang menjunjung nilai keberlanjutan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut ambil bagian melalui aksi bersih pantai di area Romokalisari Adventure Land, Surabaya, Kamis (12/6).
Manager Kuliah Kerja Nyata dan Proyek Kemanusiaan Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS, Dr Edi Jadmiko ST MT menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan ekosistem laut dan pesisir. Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi lingkungan bagi para relawan yang berasal dari sivitas akademika ITS. “Edukasi ini kami tanamkan kepada relawan melalui aksi bersih pantai dan tanam bibit pohon,” tutur Edi.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Edi, para peserta dibagi ke sejumlah titik di pesisir pantai pohon mangrove yang telah tercemar limbah rumah tangga dan sampah plastik. Sampah tersebut dikumpulkan dalam kantong yang telah disediakan, lalu dilanjutkan dengan aktivitas penanaman bibit pohon mangrove, cemara udang, sukun, dan lain-lain sebagai bentuk restorasi lingkungan.
“Kepedulian terhadap laut tak hanya berhenti pada pembersihan semata, tetapi juga pada upaya pemulihan secara ekosistemik,” paparnya.
Lebih lanjut, kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, non-governmental organizations (NGO), dan mitra industri seperti PT Petrokimia Gresik dan PT Wilmar Nabati Indonesia. Semua instansi mitra tersebut memiliki kepedulian serupa terhadap isu kelautan. “Hal ini dilakukan guna memperkuat dampak dan keberlanjutan program,” jelas dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS itu.
Menurut Edi, setiap mitra memiliki peran spesifik dalam kegiatan ini. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dinas Pangan dan Perikanan (DPP), serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya memberikan dukungan berupa penyediaan alat kebersihan dan bibit pohon. Sementara sektor industri berkontribusi dalam bentuk sponsorship, sedangkan NGO berperan dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap ekosistem laut melalui media sosial.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan KKP dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Satuan Kerja Surabaya Suwardi menyampaikan, aksi ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Peraturan tersebut menjadi dasar kebijakan nasional dalam menangani pencemaran laut, khususnya oleh sampah yang terus meningkat setiap tahunnya.
Suwardi juga menjelaskan bahwa melalui kebijakan ini, KKP berperan dalam target pengurangan sampah nasional hingga 30 persen. Ia menekankan bahwa kegiatan seperti ini menjadi salah satu prioritas utama dalam mendukung target tersebut. Untuk tahap selanjutnya, Suwardi menargetkan adanya pemantauan rutin terhadap bibit pohon yang ditanam serta perluasan wilayah tanam.
Suwardi berharap agar kegiatan ini menjadi pemantik kepedulian lingkungan, khususnya bagi mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa sebagai pelopor perubahan sosial memiliki potensi besar untuk menggerakkan masyarakat yang lebih luas. “Kami berharap aksi ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi terus berlanjut dan menular ke komunitas lainnya,” tutupnya penuh harap.
Melalui aksi ini, ITS berkontribusi mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) terutama poin ke-14 tentang Ekosistem Laut dan poin ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim. Selain itu, keterlibatan sivitas akademika ITS dan berbagai mitra lintas sektor dalam kegiatan ini juga
mendukung SDGs poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan mendorong kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, komunitas, dan sektor industri dalam menjaga keberlanjutan lingkungan laut.