REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu member grup K-pop BTS, Jin, menjadi sorotan dan menuai pujian atas pilihan busana netral yang dikenakannya saat memberikan suaranya dalam pemilihan presiden Korea Selatan ke-21. Dilansir laman Allkpop, pada Selasa (3/6/2025) waktu Korea Selatan, Jin terlihat mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) Nomor 3 di Hannam-dong, yang bertempat di Jungbu Vocational Training Center, Distrik Yongsan, Seoul.
Penampilannya yang sederhana namun penuh perhitungan ini menjadi perbincangan hangat, terutama di tengah iklim politik yang sensitif dan sering kali memicu spekulasi terhadap selebriti. Jin memilih untuk mengenakan hoodie abu-abu yang menutupi kepalanya, sebuah pilihan yang diinterpretasikan banyak pihak sebagai upaya untuk menghindari spekulasi atau afiliasi politik tertentu.
Keputusan busana netral ini dipandang sebagai langkah yang bijak dan cerdas. Pujian ini datang bukan tanpa alasan. Belakangan ini, beberapa selebritas Korea Selatan sempat tersandung kontroversi karena pilihan warna pakaian mereka saat muncul di publik, yang kemudian ditafsirkan sebagai simbol dukungan terhadap partai politik tertentu.
Nama-nama seperti Karina, Hong Jin-kyung, dan Beenzino, disebut-sebut pernah mengalami kritik serupa. Dalam konteks budaya Korea Selatan di mana ekspresi politik selebritas dapat sangat sensitif dan berpotensi memecah belah penggemar, langkah Jin ini dianggap sangat tepat untuk menjaga netralitas dan profesionalismenya sebagai figur publik global.
Pilihan busana netral Jin ini tidak hanya menjadi simbol kebijaksanaan pribadi, tetapi juga merefleksikan pemahaman yang mendalam tentang posisi dan pengaruh seorang idola K-pop. Dengan jutaan penggemar dari berbagai latar belakang politik di seluruh dunia, menjaga netralitas dinilai menjadi kunci untuk mempertahankan citra positif dan menghindari polarisasi.
Selebritas, terutama di Korea Selatan, kerap berada di bawah pengawasan ketat media dan publik. Setiap tindakan, bahkan yang sekecil pilihan pakaian, dapat dengan cepat menjadi berita utama dan memicu perdebatan luas. Oleh karena itu, hoodie abu-abu Jin bukan sekadar pakaian biasa, melainkan sebuah pernyataan yang tenang namun kuat tentang profesionalisme dan kesadaran diri di panggung global.
Sementara itu, proses pemungutan suara resmi untuk pemilihan presiden Korea Selatan ke-21 berlangsung dari pukul 06.00 hingga 20.00 waktu setempat pada 3 Juni, di 14.295 TPS yang tersebar di seluruh negeri. Pemilihan ini adalah pemilihan sela (by-election), yang menyebabkan jam pemungutan suara diperpanjang dua jam dari biasanya. Sebelumnya, pemungutan suara awal (early voting) telah dilaksanakan pada 29 dan 30 Mei. Partisipasi masyarakat, termasuk figur publik seperti Jin, menjadi cerminan penting dari proses demokrasi di Korea Selatan.