Kampus Bukan Sekadar Tempat Belajar, tapi Tempat Lahirnya Solusi Digital

16 hours ago 4

Oleh: Arfhan Prasetyo, Kaprodi Informatika S1, Fakultas Teknologi Informasi, UNM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah derasnya arus transformasi digital, saya meyakini perguruan tinggi harus tampil sebagai pusat inovasi dan penggerak perubahan.

Di Program Studi Informatika S1 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Nusa Mandiri (UNM), kami menempatkan hal ini sebagai komitmen utama: menciptakan ekosistem teknologi dan inovasi yang dinamis dan kolaboratif.

Kami tidak ingin mahasiswa hanya menjadi pengguna teknologi. Mereka harus menjadi pencipta.

Melalui kurikulum berbasis proyek dan pendekatan problem solving, mahasiswa kami didorong untuk mengembangkan solusi digital yang tidak hanya aplikatif, juga berdampak sosial dan ekonomi. Di sinilah peran kampus sebagai ruang inkubasi ide dan lahirnya technopreneur muda benar-benar terasa.

Inovasi bukan sekadar produk akhir. Bagi kami, inovasi adalah proses pembelajaran yang membentuk karakter, kreativitas, dan profesionalisme mahasiswa.

Mahasiswa dibimbing intensif oleh para dosen untuk mengembangkan berbagai proyek teknologi seperti aplikasi perangkat lunak, sistem informasi bisnis, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk menyelesaikan persoalan nyata di masyarakat.

Kami di Prodi Informatika FTI UNM juga percaya kolaborasi dengan industri adalah kunci. Karena itu, kami menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa dalam hal inkubasi produk, riset terapan, hingga komersialisasi inovasi.

Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM tidak hanya menyiapkan mahasiswa untuk bekerja, tapi juga mendorong mereka menjadi wirausaha teknologi. Slogan kami “Kuliah Beres, Bisnis Sukses” bukan sekadar kata-kata, tapi visi nyata yang diwujudkan dalam setiap aspek pembelajaran dan pengembangan diri mahasiswa.

Melalui lingkungan yang adaptif, personal, dan berbasis teknologi, kami ingin terus mendorong lahirnya inovator muda yang tidak hanya berdaya saing di pasar kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru.

Sebab di masa depan, bangsa ini membutuhkan lebih banyak pencipta, bukan hanya pencari kerja.

Read Entire Article
Politics | | | |