Kemendikdasmen Gelar Sosialisasi Pembelajaran Mendalam di Mataram

5 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI menggelar sosialisasi Pembelajaran Mendalam bagi guru-guru SMA sederajat di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan pada Sabtu (1/11/2025) di kampus Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) ini diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMMAT bekerja sama dengan Al Wasath Institute.

Ratusan guru SMA se-Pulau Lombok menjadi peserta. Mereka tidak hanya diberikan sosialisasi, melainkan juga peningkatan kompetensi dan kapasitas mengajar.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Kepala Badan Standarisasi Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen RI Toni Toharudin menjelaskan latar belakang Pembelajaran Mendalam. Menurut dia, pendekatan ini muncul sebagai respons pihaknya terhadap perubahan masa kini yang cenderung cepat. Karena itu, para peserta didik mesti diajarkan tentang kompetensi yang dibutuhkan pada masa mendatang.

“Kemendikdasmen menghadirkan pendekatan Pembelajaran Mendalam agar menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang berkesadaran, bermakna dan menggembirakan,” ujar Toni, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (2/11/2025).

Ia menegaskan, Pembelajaran Mendalam bukanlah sebuah kurikulum baru. Ini semata-mata merupakan sebuah pendekatan belajar yang relevan untuk anak-anak Indonesia masa kini.

Dosen pendidikan guru sekolah dasar UMMAT Intan Dwi Hastuti mengatakan, nilai utama dari pendekatan Pembelajaran Mendalam terletak pada penghormatan terhadap kemanusiaan. Ia mengingatkan, tiap peserta didik memiliki potensi yang dapat digali.

Dalam Pembelajaran Mendalam, murid dibimbing untuk berusaha menggali lebih dalam. Mereka diajarkan agar tidak sekadar mencari jawaban cepat, melainkan juga pemahaman yang bermakna.

“Dalam penerapan Pembelajaran Mendalam, semua pihak yang terlibat saling menghargai dan menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.

Faozan Amar dari Al Wasath Institute memaparkan tantangan yang dihadapi para guru dalam mengimplementasikan Pembelajaran Mendalam. Beberapa di antaranya adalah kecenderungan guru untuk kurang kreatif, minim refleksi, serta sering merasa "paling benar." Untuk menjawab tantangan tersebut, ia menjelaskan, ada dua langkah strategis yang diambil Kemendikdasmen. Pertama, peningkatan kompetensi guru berupa fasilitasi pengembangan jenjang karier guru. Kedua, peningkatan kesejahteraan guru, seperti tunjangan profesi bagi guru non-ASN, bantuan subsidi upah (BSU) bagi guru PAUD nonformal non-ASN, dan insentif guru non-ASN. “Jika guru bisa menjawab tantangan tersebut dan program pemerintah berjalan baik, saya optimistis Pembelajaran Mendalam dapat berjalan maksimal dengan hasil yang optimal,” tambah Faozan.

Read Entire Article
Politics | | | |