REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meningkatkan literasi dan dukungan psikososial bagi anak-anak di Kampung Pemulung, Pinang Ranti, Jakarta Timur, dengan meluncurkan program bertajuk "Sinergi untuk Literasi: Bersama Tentang Anak Tingkatkan Akses Baca".
"Kegiatan ini wujud kerja sama KemenPPPA dengan sejumlah lembaga," kata Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pemenuhan Hak Anak Wilayah II KemenPPPA Eko Novi Ariyanti di Jakarta, Ahad.
Kerja sama itu dengan Ikatan Pemulung Indonesia, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta, Pusat Pelayanan Keluarga (Puspa) DKI Jakarta, Forum Anak, dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI).
Menurut Eko Novi Ariyanti, program ini menjadi bentuk nyata kolaborasi dalam pemenuhan hak anak, sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional, Hari Buku Nasional, dan menjadi rangkaian Hari Anak Nasional.
Dalam kegiatan itu, anak-anak usia 3 - 8 tahun diajak mengikuti sesi membaca buku cerita "Tugas Baru Kurcaci Biru".
Sesi dilanjutkan dengan kegiatan mewarnai bersama Forum Anak guna membangun imajinasi, kreativitas, dan interaksi sosial anak.
Program ini juga memberikan layanan konseling psikologi gratis bekerja sama dengan Puspa DKI Jakarta. Layanan ini ditujukan untuk mendukung kesehatan mental remaja dan keluarga dalam menghadapi tantangan emosional, akademik, dan sosial.
"Layanan konseling ini merupakan salah satu upaya agar orang tua dari kelompok marginal dapat berkonsultasi dan berdiskusi tentang bagaimana menjadi pendamping yang baik bagi anak, sekaligus memperkuat peran keluarga dalam pemenuhan hak anak," kata Eko Novi Ariyanti.
KemenPPPA berharap kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam melindungi dan memenuhi hak anak-anak kelompok marginal.
"Melalui inisiatif ini, seluruh anak dapat memperoleh akses yang setara dan keluarga memiliki pemahaman optimal dalam memenuhi hak anak-anak mereka. Langkah ini menjadi bagian nyata dalam memastikan mereka tumbuh dan berkembang secara optimal sebagai generasi penerus bangsa," tutur Eko Novi Ariyanti.*
sumber : Antara