Kisah Pilu Gadis Berprestasi di Cirebon, Depresi tak Miliki Biaya Sekolah Nekad Minum Racun

4 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Kisah pilu dialami seorang gadis remaja di Cirebon. Ia nekad mencoba mengakhiri hidupnya dengan menenggak cairan pembersih lantai karena depresi tak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah.

Beruntung, nyawa remaja berinisial MM (17) itu berhasil diselamatkan. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit oleh temannya.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bapeksi Kota Cirebon yang kini menjadi kuasa hukum MM, Ahmad Faozan, menuturkan, kliennya itu mengalami depresi berat karena tidak mampu membayar biaya pendaftaran sekolah ke jenjang sekolah menengah atas (SMA). Hal itu dikarenakan remaja tersebut terhimpit kesulitan ekonomi.

“Dalam hal ini, dia korban dari depresi karena kemiskinan. Dia tidak bisa melanjutkan SMA-nya," ujar Faozan, saat ditemui sedang menjenguk MM di RSD Gunung Jati Kota Cirebon, Senin (9/6/2025).

Faozan menjelaskan, MM awalnya sempat bersekolah di salah satu SMA Negeri di wilayah Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Namun, kliennya itu hanya bersekolah selama satu semester dan berhenti di tengah jalan karena kesulitan biaya.

Selain itu, MM juga diusir dari tempat kosnya karena tidak mampu membayarnya. Meski demikian, MM masih menyimpan keinginan untuk melanjutkan kembali sekolahnya. Karena itu, MM berencana untuk mendaftar sekolah kembali pada tahun ajaran baru 2025/2026 mendatang.

Ahmad mengatakan, MM kemudian bekerja sebagai pelayan toko buah dan tinggal di tempat tersebut. Adapun upah yang diterima kliennya  hanya Rp 20 ribu per hari.

Namun, uang yang dikumpulkan oleh MM selama 15 hari menjadi pelayan toko buah dinilai belum mencukupi untuk semua keperluan sekolah. Sedangkan masa pendaftaran sekolah sudah semakin dekat.

“Dia sudah berusaha dengan menjadi penjaga toko buah, tapi upahnya tidak mencukupi. Akhirnya dia depresi. Bayangan dia ingin sekolah, tetapi uang yang didapat sangat tidak mencukupi. Makanya dia putus asa dan minum racun,” kata Ahmad.

MM diketahui minum cairan pembersih lantai pada Jumat (6/6/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Beruntung, setengah jam kemudian, salah satu temannya mengetahui hal tersebut dan langsung membawa MM ke rumah sakit. “Alhamdulillah dia (MM) bisa selamat,” katanya.

Ahmad mengaku sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa MM. Apalagi, kliennya itu merupakan anak yang cerdas dan berprestasi. Saat masih SMP, kliennya mahir berpidato bahasa Inggris. “Dia pandai berpidato bahasa Inggris. Tapi karena kemiskinan, akhirnya tidak dapat melanjutkan pendidikan,” katanya.

Ahmad menyebutkan, MM sebenarnya merupakan warga Kabupaten Cirebon. Namun, saat ini kliennya itu tinggal di Pamitran, Kelurahan Kejaksan, Kota Cirebon.

Ia berharap, pemerintah bisa membantu MM agar bisa melanjutkan sekolahnya. Apalagi, kliennya merupakan pelajar berprestasi.

Read Entire Article
Politics | | | |