Kisah Sya'wanah Al-Ubullah : Perempuan Sufi Iran yang Sering Menangis

6 hours ago 6

loading...

Sya’wanah adalah perempuan dari Persia atau Iran sekarang yang sangat kuat penghambaannya kepada Allah Swt dan memiliki suara merdu, masa hidupnya adalah sekitar abad ke-8 M. Foto ilustrasi/ist

Nama Sya’wanah al-Ubullah memang tak sepopuler Rabi’ah Adawiyah dan para sufi perempuan yang lain. Tapi, Sya’wanah terbukti menjadi perempuan sufi yang memiliki peran penting sebab Imam al-Ghazali mengaku terkagum-kagum dengan Sya’wanah sebab beliau dikenal suka menangis setiap disebut nama Allah Swt.

Sya’wana adalah perempuan dari Persia atau Iran sekarang yang sangat kuat penghambaannya kepada Allah Swt. dan memiliki suara merdu. Masa hidupnya adalah sekitar abad ke-8 M. Imam Abdurrahman al-Sulami dalam Thabaqât al-Shûfiyyah wa yalîhi Dzikr al-Niswah al-Mura’abbidât al-Shûfiyyât mengatakan:

“Sya’wanah tinggal di Ubullah. Ia adalah seorang perempuan yang mengagumkan, bersuara merdu, bagus bacaan Al-Qur’annya, memberi nasihat kepada banyak orang dengan membacakan ayat-ayat Allah SWT. dan sunnah nabi-Nya. Hadir di majelis orang-orang zuhud, ahli ibadah, dan orang yang sedang berupaya mendekati Allah Ta'ala.”

Ia adalah salah satu dari sekian banyak sufi perempuan yang menikah dan mempunyai anak. Ia membuktikan bahwa menikah dan membesarkan anak tidak menghalangi peningkatan spiritual seseorang.

Sya’wanah adalah perempuan yang sangat terkesan dengan keterbatasannya sendiri dalam mengabdi kepada Allah Ta'ala. Ia juga sangat merindukan persatuan atau perjumpaan dengan Sang Pencipta, sehingga ia terus menangis. Meskipun demikian, kegemarannya menangis tidak menghalangi dirinya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan.

Seperti apa yang telah dikatakan Imam al-Sulami, banyak orang telah mengambil ilmu darinya. Mulai dari orang yang sudah sampai di level zuhud , sampai orang yang masih berupaya untuk dekat kepada Allah Swt. Tangisan Sya’wanah bukan jenis tangisan yang dibuat-buat. Ia menangis dengan tulus, sehingga banyak orang yang turut menangis.

Mengapa Sya'wanah sering menangis, dikutip dari kisahmuslim, inilah awal kisahnya :

Salah satu ekspresi kebahagiaan paling tinggi yang bisa manusia rasakan adalah menangis. Peristiwa haru dan bahagia mewujud tangis. Kita sering menyaksikan pencapaian mimpi seseorang dengan bentuk air mata. Dalam hal ini, kita bisa memaklumi bahwa Sya’wanah tidak sedang menyakiti dirinya, tapi menumpahkan segala kebahagiaan dan keharuannya.

Sebelum menjadi sufi, Sya’wanah adalah seorang perempuan yang hampir setiap hari pergi ke tempat-tempat hiburan. Pada suatu hari, ia bersama budak-budak perempuannya berjalan menyusuri satu gang di Bashrah.

Saat sampai di depan pintu rumah, ia mendengar suara teriakan. Ia berkata, “Subhanallah, begitu memilukan. Suara apa itu?.” Ia pun segera menyuruh budak perempuannya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Budak yang disuruh pun pergi tapi tak kunjung kembali. Sya’wanah kembali menyuruh salah satu budak perempuannya yang lain untuk melihat apa yang sedang terjadi. Si budak itu pun pergi, namun ia tak kembali.

Untuk kesekian kali, Sya’wanah kembali memerintahkan salah seorang budak perempuannya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi sambil berpesan agar budaknya itu cepat kembali. Budak perempuan tersebut pun pergi dan segera kembali.

Read Entire Article
Politics | | | |