Komite PBB: Serangan Israel ke Sekolah dan Situs Budaya di Gaza adalah Genosida

1 day ago 6

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Sebuah komisi penyelidikan internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyimpulkan bahwa serangan sistematis Israel terhadap sekolah-sekolah, lembaga-lembaga keagamaan, dan situs-situs budaya di Jalur Gaza merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk di dalamnya adalah tindakan genosida.

Dalam laporan yang baru saja dirilis, komite PBB menyatakan bahwa penargetan yang disengaja oleh penjajah Israel terhadap infrastruktur pendidikan, budaya, dan agama Palestina telah menimbulkan kerusakan jangka panjang yang parah pada masyarakat Gaza. Serangan Israel mengikis bukan hanya masa kini tapi juga masa depan warga Gaza. Menurut laporan tersebut, penghancuran ini secara efektif merusak hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Penyelidikan ini menuduh Israel telah dengan sengaja membongkar sistem pendidikan Gaza dan merusak atau menghancurkan lebih dari separuh bangunan keagamaan dan budayanya. Tindakan-tindakan ini merupakan bagian dari apa yang digambarkan oleh komisi tersebut sebagai serangan besar-besaran tanpa henti terhadap rakyat Palestina, di mana pasukan Israel telah melakukan kejahatan perang dan tindakan genosida, dikutip dari laman Days of Palestine, Kamis (12/6/2025)

Hakim Navi Pillay dari Afrika Selatan, ketua komisi tersebut, menekankan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa ada banyak bukti dari kampanye Israel yang sistematis untuk menghapus eksistensi Palestina di Gaza. 

“Ini bukan kerusakan tambahan, ini adalah penghapusan yang ditargetkan,” kata Pillay.

Komisi tersebut dibentuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB pada Mei 2021 dan ditugaskan untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hukum internasional di wilayah Palestina yang dijajah Israel. Komisi itu terdiri dari tiga pakar terkemuka di bidang hukum internasional dan HAM.

Temuan ini muncul di tengah apa yang disebut para pengamat sebagai kampanye yang disengaja untuk menghapus identitas budaya dan sejarah Gaza. Selain operasi militer terhadap penduduk sipil, pasukan Israel juga dituduh secara sengaja menargetkan lembaga-lembaga budaya seperti museum, perpustakaan, masjid dan gereja.

Gaza, salah satu kota tertua di dunia yang terus menerus dihuni, merupakan rumah bagi warisan arkeologi yang menjangkau berbagai peradaban, yakni Firaun, Yunani, Romawi, Bizantium, dan Islam. Warisan-warisan ini sekarang berada di bawah ancaman eksistensial karena serangan udara dan penembakan Israel telah menghancurkan bangunan-bangunan dan kekayaan budaya yang telah berusia ratusan tahun.

Laporan tersebut juga menyoroti makna simbolis dan strategis dari penghancuran ini. Dengan memusnahkan lembaga-lembaga yang melestarikan pengetahuan, ingatan, dan identitas Palestina, penjajah Israel berusaha membongkar fondasi budaya yang diperlukan untuk pemerintahan sendiri atau kebangkitan nasional Palestina di masa depan.

Laporan PBB yang memberatkan ini menambah suara-suara internasional yang menuduh Israel melakukan genosida sebagai taktik perang di Gaza. Namun, komunitas internasional masih terpecah dalam hal pertanggungjawaban, dengan beberapa pemerintah Barat yang terus memberikan perlindungan militer dan diplomatik kepada Israel meskipun ada kekhawatiran hukum dan kemanusiaan yang meningkat.

Komisi PBB itu telah menyerukan intervensi internasional yang mendesak untuk menghentikan penghancuran dan melindungi apa yang tersisa dari warisan, infrastruktur pendidikan, dan kehidupan sipil Gaza, dan memperingatkan bahwa kelambanan hanya akan memperkuat mekanisme genosida dan pemusnahan budaya.

Read Entire Article
Politics | | | |