REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pengusaha pangan yang melanggar harga eceran tertinggi (HET) terancam sanksi pidana hingga pencabutan izin usaha. Ia memastikan pemerintah terus memperketat pengawasan harga pangan menjelang momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Pemerintah telah menetapkan HET untuk beras, minyak goreng, ayam, dan telur. Komoditas tersebut menjadi fokus pengawasan karena ketersediaannya dinilai mencukupi dan tidak memiliki alasan untuk mengalami kenaikan harga.
“Khusus untuk beras, minyak goreng, ayam, dan telur, sudah ada HET. Kalau ada yang melewati HET, itu ditindak,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (22/12/2025).
Tim gabungan baru saja menemukan dua perusahaan yang diduga menaikkan harga minyak goreng di atas ketentuan. Pemeriksaan dilakukan dari sisi hulu hingga rantai distribusi untuk memastikan sumber pelanggaran.
“Dan sanksinya kalau terbukti, itu pidana dan pencabutan izin,” ujar Amran.
Ia merinci salah satu temuan harga minyak goreng yang dijual jauh di atas ketetapan. Mentan menilai praktik tersebut merugikan masyarakat di tengah momentum hari besar.
“Rp 18 ribu. Belinya seharusnya Rp 15.700, dijual Rp 18 ribu. Itu enggak boleh. Enggak ada alasan,” ucap Amran.
Indonesia, jelas Mentan, merupakan produsen minyak goreng terbesar di dunia. Kondisi itu memperkuat alasan pemerintah untuk menindak tegas pelaku usaha yang memanfaatkan situasi Nataru.
“Jangan semena-mena menggunakan kesempatan karena saudara kita mau Natal, mau tahun baru, sehingga seenak-enaknya menaikkan,” tutur Amran.
Satgas pangan telah diterjunkan untuk menelusuri dugaan pelanggaran hingga ke tingkat produsen dan pabrik. Mentan mengatakan fokus penindakan diarahkan ke hulu, bukan pedagang kecil di tingkat eceran.
Amran juga memastikan komoditas lain berada dalam kondisi terkendali. Harga ayam dan telur dinilai stabil setelah dilakukan pengecekan langsung ke peternak, sementara kenaikan cabai disebut masih dalam batas wajar akibat faktor cuaca.

2 hours ago
2












































