Legislator Partai Perindo Alpon Sirait Gandeng Pemda Bantu Ribuan Petani Kabupaten Batu Bara

1 day ago 7

loading...

Anggota DPRD Batu Bara dari Partai Perindo yang dikenal dengan Partai Kita Alpon Sirait turun langsung membantu ribuan petani di Kabupaten Batu Bara. Foto/SindoNews

SUMUT - Ribuan petani di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara (Sumut) kembali memiliki secercah harapan setelah dua tahun berturut-turut dilanda krisis irigasi yang membuat lahan mereka kekeringan. Anggota DPRD Batu Bara dari Partai Perindo yang dikenal dengan Partai KitaAlpon Sirait turun langsung dan bersinergi bersama pemerintah kabupaten setempat.

Langkah yang dilakukan membantu para petani mengatasi kerusakan infrastruktur irigasi di kawasan Daerah Irigasi (D.I) Bah Bolon yang meliputi D.I Purwodadi, Cinta Maju, Tanjung Muda, Perkotaan dan Simodong. Kawasan irigasi seluas lebih dari 10.000 hektare yang mencakup Kecamatan Air Putih, Sei Suka dan Medang Deras ini mengalami kerusakan cukup parah, terutama pada Bendung Seimanggar dan Bendung Cinta Maju.

Penumpukan sedimen serta kerusakan saluran menyebabkan air tidak dapat mengalir optimal ke sawah-sawah petani. Kerugian pun ditaksir mencapai Rp500 miliar per musim tanam.

“Penumpukan sedimen pasir di muka dan hilir bendung telah menghalangi aliran air ke Sungai Siparepare, sumber utama air untuk D.I Perkotaan dan D.I Simodong,” ungkap Alpon saat meninjau lokasi, Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Partai Perindo Dukung Gerakan Indonesia Menanam, Firda Riwu Kore: Desa Harus Jadi Garda Terdepan Ketahanan Pangan

Sebagai bentuk kepedulian, legislator yang duduk di Komisi II DPRD Batu Bara ini menggandeng Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Batu Bara dan masyarakat untuk bergotong royong melakukan pengerukan sedimen di pintu intake serta saluran sekunder sepanjang 5 kilometer di D.I Cinta Maju. Air kini mulai mengalir kembali, meski belum sepenuhnya normal.

Tak hanya itu, pria kelahiran 14 September 1980 ini menggelar pertemuan di lokasi Bendung Seimanggar bersama para kepala desa dan kelompok tani. Mereka sepakat melanjutkan gotong royong pada Senin, 9 Juni 2025, untuk membuat bangunan pengarah air yang bersifat sementara namun mendesak.

Read Entire Article
Politics | | | |