Lobi Israel Mulai Terpuruk, Politisi AS Ramai-Ramai Tolak Dana AIPAC

7 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Merosotnya popularitas Israel dalam berbagai jejak pendapat di Amerika Serikat (AS) menggeser opini publik negeri Paman Sam. Generasi politisi baru pun lahir yang menunjukkan sikapnya secara terang-terangan untuk menolak suap dari lobi zionis. 

Jika dahulu AIPAC (Komite Urusan Umum Amerika-Israel) dipandang sebagai aset penting untuk membantu dalam pemilihan umum, anggapan tersebut kini bergeser. Lembaga lobi Israel di AS tersebut bahkan dianggap sebagai beban bagi para politisi. 

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Kandidat Wali Kota New York, Zohran Mamdani, paling disorot atas sikap pro-Palestina-nya di kota tersebut. Meski demikian, dia tidak sendirian. Banyak politisi lain yang menyatakan sikap anti-genosida sebagai sarana untuk terhubung dengan basis pemilih mereka.

Robert Inlakesh, jurnalis senior Palestine Chronicle, menulis,  semua data jajak pendapat resmi menunjukkan bahwa mayoritas pendukung Partai Demokrat saat ini memiliki pandangan yang lebih positif terhadap Palestina daripada Israel. Menurut jajak pendapat Gallup baru-baru ini, ada 92 persen dari seluruh Demokrat mengatakan mereka menentang perang di Gaza.

Meski demikian, kemampuan para kandidat untuk menolak pendanaan dari Lobi Israel dan bebas menyuarakan pendapat mereka tentang isu tersebut melampaui sekadar kesepakatan sederhana dengan konstituen mengenai satu isu kebijakan luar negeri.

Mereka bahkan mampu menolak menerima dana AIPAC dengan cepat menjadi prasyarat agar sikapnya dianggap autentik. Hal tersebut mendorong keyakinan publik setiap kandidat akan benar-benar berupaya mewujudkan janji-janji kampanye utamanya. Dengan kata lain, AIPAC diasosiasikan dengan korupsi sedangkan sikap pro-Palestina sama dengan autentik.

Salah satu kampanye paling sukses, yang berasal dari generasi politisi baru ini, yakni yang dilakukan Graham Platner, seorang Demokrat yang mencalonkan diri untuk kursi Senat AS dari Maine.

Dalam iklan kampanyenya, ia mempromosikan mentalitas "Mainers First", yang berfokus pada kelas pekerja dan juga secara eksplisit menentang dukungan Washington terhadap genosida di Gaza. Ia secara terbuka menolak dana dari AIPAC, berbeda dengan Senator Susan Collins, yang berusaha menggulingkannya dan telah menerima setidaknya 647.758 dolar AS dari Lobi Israel.

Platner adalah seorang veteran Korps Marinir yang telah menjalani empat tugas tempur dan juga bekerja sebagai Oysterman. Meski ada banyak upaya, dari kalangan elit Partai Demokrat dan Lobi Israel, untuk memicu kontroversi dan melemahkan kampanyenya, kandidat progresif ini masih unggul dalam jajak pendapat atas lawan utamanya dari Partai Demokrat dan Gubernur Maine, Janet Mills.

Meskipun peningkatan sentimen pro-Palestina lebih menonjol di kalangan Demokrat, ada pula pergeseran yang signifikan di kalangan Republik. Data jajak pendapat Pew Research menunjukkan, meskipun pandangan negatif di kalangan Republik kepada Israel secara keseluruhan berada sekitar 23 persen, namun persentasenya lebih tinggi bagi generasi muda.  Sebanyak 50 persen dari mereka yang berusia 18-49 tahun menyatakan pandangan negatif mereka terhadap Israel.

Read Entire Article
Politics | | | |