Masuki Puncak Panen Raya, Harga Gabah di Indramayu Tetap Untungkan Petani

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Kabupaten Indramayu tengah memasuki puncak panen raya musim tanam gadu 2025. Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, harga gabah justru tetap tinggi, membuat petani bisa menikmati keuntungan lebih besar.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, mengatakan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani saat ini berkisar antara Rp7.500 hingga Rp7.700 per kilogram. Angka itu jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan Rp6.500 per kilogram. Adapun gabah kering giling (GKG) dijual sekitar Rp8.500 per kilogram.

“Ya, walau sedang puncak panen raya, sekarang harga gabah tetap tinggi,” ujar Sutatang kepada Republika, Senin (20/10/2025).

Menurut Sutatang, salah satu penyebab harga tetap stabil adalah tidak adanya panen serentak di Indramayu. Pola tanam yang bergeser akibat ketersediaan air membuat masa panen berlangsung bergelombang sejak Juni hingga kini. “Karena panennya tidak serentak, maka tidak ada penumpukan gabah. Panen di Indramayu sekarang ini tidak berhenti-berhenti, ada terus dari bulan enam sampai sekarang,” jelasnya.

Ia menambahkan, beberapa wilayah seperti Kecamatan Krangkeng dan Sukra bahkan baru akan panen pada Desember mendatang. Sementara itu, produktivitas padi di musim ini juga cukup tinggi, mencapai rata-rata 7,8 ton per hektare.

“Tingginya produksi karena suplai air tercukupi dan hama tidak terlalu banyak. Hanya tikus saja yang masih jadi masalah, tapi tidak signifikan,” kata Sutatang.

Salah satu petani di Desa Rajasinga, Kecamatan Terisi, Opih Riharjo, mengaku merasakan langsung keuntungan dari kondisi ini. Dengan harga gabah yang tinggi, ia memilih menjual hasil panennya segera setelah panen. “Gabah tidak dijemur, dari sawah langsung diangkut tengkulak,” ujarnya.

Opih menuturkan, para tengkulak bahkan datang dari berbagai daerah, termasuk Jawa Tengah, untuk membeli gabah langsung di lokasi panen. Situasi ini membuat perputaran ekonomi di desa-desa sentra padi Indramayu tetap hidup di tengah puncak panen raya.

Read Entire Article
Politics | | | |