REPUBLIKA.CO.ID, MUSI RAWAS -- PT Medco E&P Indonesia menegaskan komitmennya menjaga ketahanan energi nasional melalui operasi di South Sumatra Block yang telah berproduksi lebih dari tiga dekade. Wilayah kerja ini menjadi penopang utama pasokan gas domestik bagi industri strategis di Indonesia.
VP Operation Onshore Asset Medco E&P Indonesia, Irfan Eka Wardhana, mengatakan sejak mulai dikembangkan pada 1990-an, South Sumatra Block terus menopang kebutuhan energi di Sumatera Selatan. Gas dari blok ini memasok PT PLN, PT PGN, PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), serta jaringan gas kota yang melayani masyarakat di berbagai kabupaten.
“Medco E&P beroperasi dengan standar keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan yang tinggi untuk memastikan pasokan energi nasional tetap andal. Kami akan terus mendukung agenda pemerintah dalam menjaga ketahanan energi melalui operasi yang aman dan efisien,” ujar Irfan saat bertemu awak media di kantor Medco, Wilayah Kerja Soka, Musi Rawas, Ahad (19/10/2025) lalu.
Produksi minyak dari blok ini pada 2024 mencapai 2.320 barel per hari (BOPD) dan gas 53,62 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Kinerja tersebut dicapai melalui pengelolaan 139 sumur aktif yang tersebar di dua area utama, Western Field dan Eastern Field.
Untuk menjaga keberlanjutan operasi, Medco E&P mengembangkan dua proyek baru, Flamboyan Rengas dan Arung Nowera. Kedua proyek tersebut dilakukan melalui kegiatan pengeboran sumur yang dirancang mempertahankan tingkat produksi migas di wilayah kerja yang mencakup tujuh kabupaten di Sumatera Selatan.
Sebagai bagian dari komitmen menuju operasi berkelanjutan, Medco E&P bersama SKK Migas menjalankan sejumlah inisiatif pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). Program 2024–2025 mencakup fuel gas optimization, flare gas utilization, penonaktifan Enclosed Ground Flare di Keramasan, serta pemanfaatan gas buang menjadi sales gas di Lapangan Matra.
“Peran South Sumatra Block sangat krusial dalam menjaga stabilitas pasokan gas nasional. Keberhasilan operasi Medco E&P menunjukkan pentingnya kolaborasi SKK Migas dan KKKS dalam menjaga ketahanan energi Indonesia,” ungkap Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hery Setyadi.
Langkah-langkah efisiensi tersebut menekan emisi hingga sekitar 54 ribu ton CO2e per tahun. Medco E&P menilai hasil ini sebagai bukti nyata kemampuan industri hulu migas berkontribusi terhadap upaya transisi energi nasional tanpa mengganggu keandalan pasokan energi domestik.
SKK Migas menyatakan dukungan penuh terhadap strategi berkelanjutan yang dijalankan Medco E&P. Kolaborasi keduanya diharapkan memperkuat pengelolaan operasi hulu migas yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.
Medco E&P terus memperkuat kapabilitas teknis dan operasional di South Sumatra Block agar produksi tetap stabil di tengah dinamika energi global. Operasi di wilayah kerja ini menjadi bagian penting dari kontribusi perusahaan bagi pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi nasional.