REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian secara resmi menutup perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di halaman Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (11/7/2025). Acara yang digelar sejak Rabu (9/7/2025) itu dihadiri ribuan perajin dari seluruh penjuru nusantara.
Tito mengapresiasi kiprah para perajin yang dinilai telah berkontribusi besar dalam kemajuan budaya sekaligus mendorong peningkatan perekonomian daerah. Melalui gelaran ini, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dinilai makin menguat, sebagaimana terbukti saat masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
“Saya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi selain mengucapkan terima kasih yang sangat luar biasa. Dan saya kira teman-teman yang hadir dari seluruh Indonesia juga sangat senang karena kegiatan ini berjalan lancar,” ujar Tito, Jumat (11/7/2025).
Ia menjelaskan, saat pandemi Covid-19, perekonomian pemerintah daerah (pemda) sempat terpuruk. Namun, perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terjaga karena geliat ekonomi dari sektor UMKM. Dengan kata lain, UMKM berperan sebagai tulang punggung ekonomi.
Lebih lanjut, Tito menerangkan Dekranas memiliki kontribusi penting dalam memajukan UMKM. Sektor ini juga mampu menyerap banyak tenaga kerja serta memiliki potensi pasar yang besar. Berdasarkan data Zion Market Research per 10 Juli 2025, dari segi pendapatan, nilai pasar seni dan kerajinan global pada 2024 mencapai Rp 359 triliun.
Sejumlah riset juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dalam ekspor produk kerajinan. Hal ini tercermin dari pengakuan dunia terhadap Indonesia sebagai negara dengan ragam kerajinan tangan yang kaya. Meski begitu, kiprah tersebut dinilai masih perlu diperkuat agar Indonesia dapat masuk ke dalam jajaran 10 negara eksportir produk kerajinan terbesar di dunia. “Ini tantangan bagi kita. Pasarnya besar. Indonesia dikenal sebagai yang paling beragam,” ujarnya.
Menurut Tito, Indonesia memiliki sejumlah daerah dengan potensi besar dalam pengembangan industri kerajinan. Daerah-daerah itu antara lain Jawa Timur, Bali, Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Papua, Riau, hingga Sulawesi Utara. Ia berharap daerah-daerah tersebut dapat terus memperkuat potensinya agar mampu bersaing di tingkat global.
Tito juga memuji jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Balikpapan, dan Pemerintah Kota Samarinda yang telah sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan secara optimal. Ia berharap berbagai upaya yang dilakukan dapat terus mendukung eksistensi para perajin di Indonesia.
“Terima kasih banyak saya ucapkan sekali lagi kepada panitia yang telah bekerja keras. Tidak mudah membuat kegiatan nasional dengan mobilisasi sebesar ini. Banyak yang sudah happy, saya tahu, dan pulang membawa kenangan masing-masing,” ujarnya.