UnsplashMakanan ultra processed food (ultra-olahan), atau UPF, ada di mana-mana dalam pola makan Amerika. Makanan ini murah, lezat, dan mudah ditemukan.
Faktanya, makanan ini menyumbang lebih dari separuh kalori yang dikonsumsi orang dewasa di AS—dan bahkan lebih banyak lagi untuk anak-anak. Namun, para ahli mengatakan makanan ini dapat membahayakan kesehatan kita secara serius.
Menurut para peneliti di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, sekitar 75% makanan yang tersedia di AS dianggap ultra-olahan.
Ini berarti bahkan keranjang belanja yang berisi barang-barang seperti roti gandum utuh, yogurt stroberi, atau sereal sarapan pun mungkin mengandung UPF—sama seperti keranjang belanja berisi keripik, soda, atau mi instan.
Apa yang membuat suatu makanan disebut ultra-olahan? Produk-produk ini sering kali mengandung bahan-bahan yang biasanya tidak Anda temukan di dapur rumah, seperti pewarna buatan, pemanis, penambah rasa, dan pengemulsi.
Makanan-makanan ini dibuat menggunakan mesin dan metode industri yang mengubahnya dari makanan alami—seperti buah-buahan, sayur-sayuran, susu, atau ikan—menjadi makanan siap saji seperti kue kering, hot dog, minuman energi, dan makanan kemasan.
Bahkan beberapa makanan yang mungkin dianggap sehat oleh banyak orang, seperti oatmeal instan atau roti gandum utuh kemasan, dapat termasuk dalam kategori UPF.
Hal ini karena makanan-makanan ini mengalami begitu banyak pemrosesan sehingga kehilangan struktur alaminya dan menjadi lebih mudah serta lebih cepat untuk dimakan dan dicerna.
Julia Wolfson, seorang profesor di Johns Hopkins, mengatakan banyak dari makanan ini dirancang agar sulit ditolak.
Perusahaan makanan menciptakan dan memasarkannya agar terasa lezat dan laku. Namun, hal ini juga membuat orang makan lebih banyak dari yang seharusnya.
Karena UPF rendah serat dan tinggi gula serta lemak tambahan, orang tidak cepat merasa kenyang dan terus makan.
Pencernaan yang cepat ini merupakan masalah lain. Tubuh kita dirancang untuk memecah makanan utuh secara perlahan.
Namun, pemrosesan UPF yang berat membuatnya "tercerna sebelumnya", yang berarti gula dan lemak diserap terlalu cepat.
Hal ini menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu proses pencernaan normal.
Seiring waktu, hal ini dapat merusak mikrobioma usus, kelompok bakteri baik di usus yang membantu menjaga kesehatan kita.
Mengonsumsi banyak UPF telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan. Ini termasuk obesitas, diabetes tipe 2, depresi, kecemasan, penyakit jantung, dan bahkan kanker.
Namun, tidak semua UPF sama berbahayanya. Beberapa, seperti sereal sarapan yang diperkaya atau kacang panggang kalengan, mungkin masih mengandung nutrisi bermanfaat, seperti serat dan protein.
Wolfson mengatakan penting untuk tidak memperlakukan semua UPF secara sama.
Sebaliknya, para ahli kesehatan dan pemerintah harus menawarkan panduan yang lebih baik untuk membantu orang mengetahui makanan olahan mana yang lebih buruk dan mana yang mungkin masih aman dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Namun, mengurangi UPF sulit bagi banyak orang. Makanan ini murah, mudah disiapkan, dan tahan lama di rak.
Rata-rata, UPF berharga sekitar 55 sen untuk 100 kalori, sementara makanan utuh seperti produk segar harganya hampir tiga kali lipat.
Hal ini menyulitkan keluarga dengan anggaran terbatas untuk memilih pilihan yang lebih sehat.
Untuk mengurangi konsumsi UPF, beberapa strategi sederhana dapat dicoba: membeli lebih banyak makanan utuh seperti buah dan sayur segar; memasak di rumah daripada membeli makanan siap saji; membaca label bahan dan memilih produk dengan lebih sedikit zat aditif; minum air putih daripada soda; dan memilih biji-bijian utuh seperti roti gandum daripada roti putih.
Saat makan di luar, lebih baik memilih makanan yang dikukus atau dipanggang daripada digoreng atau diproses secara berlebihan.
Memahami peran UPF dalam pola makan kita adalah langkah pertama untuk membuat pilihan makanan yang lebih baik.
Dengan lebih menyadari apa yang kita makan dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan kita, kita dapat mengambil langkah-langkah kecil menuju masa depan yang lebih sehat.

2 hours ago
2







































