Menteri PPPA Sambut Baik Wacana Menag Tambah Amiratul Hajj

1 day ago 10

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyambut baik wacana Menteri Agama RI yang juga Amirul Hajj, Nasaruddin Umar, untuk menambah jumlah Amiratul Hajj dari kalangan ulama perempuan. Wacana ini dinilai sangat penting mengingat kebutuhan layanan berbasis gender bagi jamaah haji Indonesia yang kian meningkat.

"Kami melihat bahwa pembimbing ibadah untuk perempuan jumlahnya masih belum maksimal. Tentu ini kabar baik, khususnya bagi calon jamaah haji perempuan sehingga pelayanan haji menjadi lebih ramah terhadap perempuan," kata dia dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).

Pihaknya menjadi satu-satunya Amiratul Hajj atau pemimpin misi haji perempuan Indonesia untuk pelaksanaan ibadah haji 1446 H/2025. Dia berharap jumlah pembimbing dan petugas haji perempuan akan bertambah pada penyelenggaraan ibadah haji tahun-tahun mendatang.

Sebagai Amiratul Hajj, Menteri PPPA akan memantau secara langsung pelaksanaan layanan dan perlindungan bagi jamaah perempuan mulai dari akomodasi dan pendampingan hingga penanganan dalam situasi darurat. Kementerian PPPA terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), dan otoritas Arab Saudi untuk memastikan seluruh aspek kebutuhan perempuan terpenuhi secara menyeluruh.

"Lebih dari 55 persen jamaah haji Indonesia setiap tahunnya adalah perempuan. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan layanan berbasis jender menjadi sangat penting. Banyak dari mereka adalah lansia yang membutuhkan perhatian dan pendekatan khusus, baik secara fisik maupun emosional," katanya.

Arifah menyatakan penunjukannya sebagai Amiratul Hajj merupakan bentuk perhatian pemerintah untuk memastikan jamaah haji Indonesia, khususnya perempuan, merasa aman, nyaman, serta mendapatkan layanan terbaik selama menjalankan ibadah. "Kehadiran Amiratul Hajj dan pembimbing ibadah perempuan akan membuat jamaah perempuan merasa lebih nyaman. Mereka dapat menyampaikan kebutuhan, keluhan, dan pertanyaan pribadi tanpa rasa sungkan," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, seusai Rapat Koordinasi Amirul Hajj di Kantor Urusan Haji, Jeddah, Jumat (30/5/2025) menyatakan akan merekrut lebih banyak lagi ulama perempuan sebagai Amiratul Hajj. Hal ini dinilai penting karena ada hal-hal pribadi dan pengalaman hidup perempuan yang kurang nyaman ditanyakan kepada ulama laki-laki.

"Karena persoalan fikih haji paling banyak berkaitan dengan perempuan, termasuk apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal-hal yang sangat privat itu tak mungkin ditanyakan kepada ulama pria karena jamaah haji banyak yang perempuan," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Read Entire Article
Politics | | | |