REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Merek lokal Yogyakarta, Dagadu, baru-baru ini meluncurkan koleksi terbarunya. Melalui acara peluncuran bertajuk 'Crafted with Stories: Merangkai Jejak Menjahit Makna', merek yang telah lama dikenal sebagai ikon souvenir khas Yogyakarta, tersebut berusaha menyasar generasi muda saat ini.
"Kami menyadari bahwa selama ini mayoritas pelanggan kami adalah generasi 90-an. Oleh karena itu penting untuk kembali mengenalkan produk-produk Dagadu kepada generasi yang lebih muda," kata CEO Dagadu, Mia Argianti, dalam acara peluncuran di Benteng Vredeburg Yogyakarta, Jumat (25/4/2025).
Mia menuturkan, transformasi Dagadu adalah langkah penting untuk menjawab tantangan zaman. Menurut dia, sebuah brand dengan akar budaya yang kuat akan tetap relevan di tengah arus tren global.
"Kami percaya bahwa nilai lokal tidak harus ketinggalan zaman. Justru, ketika dibalut dengan pendekatan desain yang lebih modern dan kontekstual, budaya bisa tampil lebih berani dan menyentuh audiens yang lebih luas. Dagadu selalu menjadi bagian dari denyut kehidupan Yogyakarta. Tapi kini, kami ingin mengangkat identitas itu ke level yang lebih inklusif dan lebih dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia," kata Mia.
"Kami ingin menjadikan Dagadu bukan sekadar oleh-oleh, tetapi fashion statement yang membanggakan, sebuah ikon gaya hidup yang berakar pada budaya kita sendiri," kata Mia menambahkan.
Untuk menguatkan identitas lokal dalam peluncuran ini, Dagadu di antaranya menggandeng grup musik Shaggydog. Selain itu, Dagadu juga berkolaborasi dengan pihak lain seperti Pemkot Yogyakarta, para influencer, serta fashion & culture expert.
"Saya kira Shaggydog dan Dagadu memiliki spirit yang sama, yakni lokalisme, kreativitas, dan keinginan untuk mengenalkannya ke generasi baru," kata vokalis Shaggydog, Heru Wahyono, dalam acara peluncuran tersebut.
Sebelumnya, grup asal Yogyakarta ini juga telah berkolaborasi dengan Dagadu dalam proyek bertajuk 'Manunggaling Dagadu lan Shaggydog'. Kolaborasi ini menghasilkan 11 desain eksklusif yang memadukan semangat musik Shaggydog dengan sentuhan kreatif Dagadu untuk menciptakan produk yang merepresentasikan energi, kebersamaan, dan budaya urban khas Yogyakarta.
"Kolaborasi Dagadu dan Shaggydog selalu membawa semangat kreatif dan kearifan lokal karena Dagadu dan Shaggydog sama-sama tumbuh di Yogyakarta dan memiliki akar budaya yang kuat. Dengan berkolaborasi, kami ingin menunjukkan bahwa musik dan fashion bisa menjadi media ekspresi yang terus berkembang, tetap relevan, dan dekat dengan masyarakat," kata Heru.
Peluncuran koleksi terbaru Dagadu tersebut juga dilengkapi dengan menampilkan Fashion Trunk yang unik dengan diiringi makna hidup generasi muda sekarang. Bagaimana DAGADU menangkap permasalahan anak muda dan menyemangati generasi ini untuk tetap terus berkarya. Series yang diluncurkan Jumat lalu adalah Special Collection (Berkembang, KPR, Serakah Punah, Plastic Toxic, Hamemayu), Jogja Series (Kasongan, Nasi Tery, Ramah Marah) dan Teen Series (Home dan Tamagotchi). Seperti narasi KPR menceritakan tentang “Beli rumah makin kesini makin jadi mimpi indah yang berat buat diwujudin! Di sisi lain, kita juga sedih lihat hutan ditebang habis-habisan demi lahan. Alam rusak, satwa kehilangan habitatnya. Kita susah punya rumah, mereka kehilangan rumah.”
Transformasi ini tidak hanya berbicara soal visual atau desain. Ini tentang misi yang lebih besar yaitu menciptakan dampak sosial dan membuka ruang kolaborasi kreatif, khususnya bagi generasi muda di Yogyakarta. Sebagai bagian dari industri kreatif, Dagadu yang dilahirkan pada tahun 1994 oleh sekelompok mahasiswa UGM ini berkomitmen menjadi wadah yang memberdayakan, menginspirasi talenta lokal untuk berkarya dan membawa warna budaya Indonesia ke panggung yang lebih besar.
"Dagadu sebagai penanda karya istimewa di kota Yogyakarta, bukan sekadar merek fesyen, tetapi juga simbol kreativitas dan identitas Yogyakarta. Sebagai bagian dari industri kreatif lokal, Dagadu telah membuka banyak peluang bagi generasi muda untuk berkarya dan berkontribusi dalam perkembangan ekonomi kreatif. Kami berharap DAGADU dapat terus berkembang dan membawa nama Yogyakarta ke tingkat nasional maupun global," ujar Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, dalam siaran persnya.