REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Coba perhatikan penampilan Presiden China Xi Jinping. Wajahnya pasti datar dengan stelan jas yang selalu dia kenakan. Bahkan pernah dalam suatu pertemuan dengan petinggi negara-negara Barat, Xi menunjukkan ketidaksukaannya kepada Perdana Menteri Kanada ketika itu, Justin Trudeau.
Namun kali ini, dalam sebuah pertemuan internasional, Xi tampil berbeda. Bukan ketidaksukaan dan kehambaran, malah dia tampil unik. Sesuatu yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya di sebuah pertemuan dengan petinggi negara lain.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Xi rupanya punya sisi komedi tersembunyi. Dalam sebuah momen langka, ia bercanda tentang memata-matai Presiden Korea Selatan saat memberikan sepasang ponsel pintar, dan bahkan menyuruhnya untuk “cek dulu, siapa tahu ada pintu belakang.” Gurauan yang terdengar seperti dari film mata-mata itu sontak jadi berita hangat di Seoul, sebagaimana diberitakan TRT World, Arab news, Times of India, dan banyak media internasional.
Suasana cair itu terjadi pada Sabtu di kota Gyeongju, di sela-sela pertemuan puncak APEC. Xi dan Presiden Lee Jae-myung tampak seperti dua sahabat lama yang saling bertukar hadiah, bukan dua kepala negara yang biasanya bicara dengan nada kaku. Ini juga kunjungan pertama Xi ke Korea Selatan dalam lebih dari sepuluh tahun, dan ia memilih membuka bab baru diplomasi dengan… humor.
Xi dengan gaya santainya menyerahkan dua ponsel Xiaomi berlayar buatan Korea kepada Lee. Sang presiden Korea, tak mau kalah, menembak balik dengan tawa, “Apakah jalur komunikasinya aman?” Pertanyaan yang seolah mengandung 50 persen lelucon, 50 persen kekhawatiran geopolitik.
Xi langsung membalas dengan cepat, menunjuk ke ponsel itu sambil tersenyum, “Anda yang harus periksa, siapa tahu ada pintu belakang.” Kalimat itu menyinggung isu klasik soal perangkat lunak bawaan yang bisa dipakai untuk memantau pengguna, tapi kali ini diucapkan dengan gaya stand-up comedian yang sopan. Tawa pun pecah, bahkan dari Lee sendiri.
Candaan sesingkat itu langsung jadi magnet perhatian media sepanjang akhir pekan. Maklum, Xi dikenal serius, bahkan ketika tersenyum pun biasanya di acara resmi. Jadi ketika ia melontarkan lelucon, apalagi soal spionase, warganet pun merasa sedang menyaksikan gerhana langka dalam diplomasi Tiongkok.
“Xi tertawa terbahak-bahak setelah Lee bercanda tentang keamanan Ponsel Xiaomi,” begitu tajuk besar di harian Seoul Shinmun hari Senin, judul yang seolah tak percaya kalau peristiwa ini benar-benar terjadi.
Momen penuh tawa itu ternyata mencerminkan keakraban baru antara kedua pemimpin yang selama dua hari terakhir sibuk dalam rangkaian pertemuan. Menurut juru bicara Lee, Kim Nam-jun, hubungan keduanya tampak makin cair, bahkan mungkin cukup cair untuk membuat Xi berani melontarkan punchline.
“Dari upacara penyambutan dan tukar-menukar cenderamata hingga jamuan makan dan pertunjukan budaya, keduanya punya banyak waktu untuk membangun kedekatan pribadi,” ujar Kim kepada AFP. Barangkali juga cukup waktu untuk menguji selera humor masing-masing.
“Kalau bukan karena chemistry seperti itu,” lanjutnya, “lelucon semacam ini jelas tidak mungkin muncul.” Dan siapa sangka, diplomasi tinggi bisa terdengar seasyik obrolan santai dua sahabat yang saling goda lewat ponsel baru.

7 hours ago
3












































