Namanya Mirip Jembatan Super Seram, Masjid Shiratal Mustaqiem Ternyata Cagar Budaya Indonesia

1 day ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Nama Shiratal Mustaqiem menyimpan kengerian tersendiri di kalangan Muslim. Dua istilah itu menggambarkan jembatan yang sangat tipis seperti sehelai rambut yang terhubung satu dan lainnya. Sedangkan di bawahnya adalah neraka super panas yang tak karuan.

Yang menyelamatkan penyeberangnya bukan sekadar kemampuan menjaga keseimbangan, tapi amal kebaikan selama hidup di dunia. Jika amal kebaikannya seuprit, maka siap-siap saja langsung terjatuh dan dilahap lidah lidah api yang menyala nyala di bawahnya. Namun sebaliknya, jika amal kebajikan berlimpah, maka dia akan berjalan super mulus menyeberangi jembatan mematikan itu.

Nah selain menggambarkan kengerian, ternyata Shiratal Mustaqiem juga menjadi nama sebuah masjid cagar budaya Indonesia. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya pelestarian Masjid Shiratal Mustaqiem, masjid tertua di Samarinda, sebagai cagar budaya nasional dan bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya serta khazanah Islam di Indonesia.

"Alhamdulillah bisa bersilaturahmi bersama jamaah di Samarinda. Kebetulan Masjid Shiratal Mustaqiem adalah masjid tertua kota ini, yang merupakan cagar budaya nasional," ujar Fadli Zon sesaat sebelum melaksanakan shalat berjamaah di masjid bersejarah di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat.

Sebagai Menteri Kebudayaan, ia merasa bertanggung jawab untuk memastikan cagar budaya, termasuk Masjid Shiratal Mustaqiem, terus terawat dan berfungsi sebagai situs Islam yang terpelihara sejak tahun 1881.

Fadli Zon berharap pemerintah dan masyarakat secara bersinergi dapat terus mendukung upaya pelestarian serta pengembangan kemanfaatan masjid ini.

Masjid Shiratal Mustaqiem tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan juga menjadi ikon bersejarah bagi Ibu Kota Kalimantan Timur.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Amanah Masjid Shiratal Mustaqiem, Mazbar menjelaskan bahwa seluruh bangunan masjid terbuat dari material kayu ulin khas Kalimantan Timur, mulai dari lantai, pilar, daun jendela, pintu, hingga atap sirap.

Masjid Shiratal Mustaqiem juga aktif sebagai pusat kegiatan masyarakat. Menurut Mazbar, antusiasme warga terlihat dari berbagai aktivitas seperti kegiatan remaja masjid, rutinitas shalat berjamaah, gotong royong, majelis taklim, pendidikan Al Quran, hingga menjadi sentra kegiatan kerukunan masyarakat Samarinda Seberang.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |