REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia KH Chriswanto Santoso meminta umat Islam, khususnya warga LDII meningkatkan jumlah qurban. Pasalnya, ibadah qurban memiliki dimensi spiritual maupun sosial.
“Qurban merupakan wujud ketakwaan kepada Allah SWT, mengikuti teladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Sekaligus menjadi sarana untuk membangun kekuatan sosial dan kepedulian antarsesama,” ungkap dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Dia mengingatkan qurban merupakan simbol ketakwaan individu sekaligus menjadi upaya meningkatkan kesalehan sosial, karena menunjukkan kepedulian umat Islam kepada sesame.
“Qurban menjadi ladang pahala dan sarana berbagi. Warga bisa memberi tanpa pamrih dan yang menerima merasakan kebahagiaan. Ini membangun kekuatan sosial yang luar biasa,” ujar dia.
Dia mengingatkan qurban bisa menjadi penyelamat sekelompok masyarakat yang menjadi pelaku ekonomi, yang berkaitan dengan peternakan.
“Kondisi ekonomi dunia sedang mengalami penurunan, qurban ini mampu memutar ekonomi para peternak, pedagang, distributor hingga mereka yang berkaitan dengan peredaran hewan qurban,” paparnya.
Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Newcastle University itu menyebut, pembagian daging qurban juga berkontribusi terhadap peningkatan asupan gizi masyarakat, terutama dalam mendukung program pencegahan stunting yang sedang digencarkan pemerintah.
Keutamaan melaksanakan ibadah qurban yang luar biasa itu, menurutnya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Baik dari sisi pahalanya yang luar biasa, dan manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat.
Dia meminta warganya yang telah memiliki mekanisme menabung untuk membeli hewan qurban, agar meningkatkan kuantitasnya.
“Qurban merupakan wujud takwa sekaligus bersyukur. Artinya, dimensi spiritual ini harus menjadi daya dorong peningkatan jumlah qurban umat Islam,” tuturnya.
Dia memaparkan, warga Lembaga Dakwah Islam Indoneia mempunyai metode unik dalam berqurban, yakni dengan menabung sejak awal tahun untuk qurban pada tahun berikutnya, sebagai wujud keikhlasan dalam ibadah sosial.
“Setiap pengajian di majelis-majelis taklim panitia qurban menawarkan tabungan kepada warga semampunya, meskipun kecil namun intensitas pengajiannya tinggi, maka tabungan yang terkumpul menjadi besar,” ujarnya.
Dengan cara tersebut, warganya bisa melaksanakan qurban dengan metode patungan dan menabung. Menurut KH Chriswanto, DPP LDII pada Idul Adha tahun ini mengangkat tema “Ikhlas Berqurban, Ikhlas Berbagi”.
Dia optimis dengan keikhlasan dan ketakwaan mampu menjadikan umat Islam berkontribusi dalam pembangunan bangsa. “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” tutur dia mengutip hadits dari Rasulullah SAW.
BACA JUGA: Begini Respons tak Terduga Warganet Yaman, Saat Pesawat Terakhir Mereka Dibom Israel
Dari pantauan media, jumlah qurban warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2021, jumlah qurban warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia mencapai 39.301 ekor, selanjutnya pada 2022 mencapai 42.646 ekor.
Kemudian pada 2023 jumlah qurbannya mencapai 47.341 ekor, dan pada 2024 mencapai 50.460 ekor, “Kami berharap pada 2025 bisa meningkat mencapai 10-20 persen,” kata dia.