Pabrik Semen dan Tambang Gamping Wonogiri Ditolak Warga, Pemprov Jateng: AMDAL Sudah Terbit 2024

1 day ago 16

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengaku telah menerbitkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk pembangunan pabrik semen dan pertambangan batu gamping di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Rencana pembangunan tersebut menuai penolakan dari warga yang berasal dari enam desa di Pracimantoro.

Perusahaan yang berencana membangun pabrik semen di Pracimantoro adalah PT Anugerah Andalan Asia (AAA). Sementara perusahaan yang hendak melakukan penambangan batu gamping yakni PT Sewu Surya Sejati (SSS).

"Kalau AMDAL dari provinsi. Tahun 2024, sudah (terbit)," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng Widi Hartanto ketika ditanyai mengenai AMDAL dari rencana usaha dua perusahaan terkait, Senin (2/6/2025). 

Dia membantah bahwa pembangunan pabrik semen dan penambangan batu gamping dilakukan di kawasan yang dilindungi. "Bukan, ini di luar. Jadi kami memproses AMDAL berdasarkan desain lokasi dan tata ruang dari kabupaten dan IUP yang sudah diterbitkan oleh pemerintah juga," ujar Widi. 

"Dalam proses AMDAL itu, yang pertama menjadi persetujuan awal adalah kesesuaian lokasi dengan tata ruang. Tentu ini sudah dikaji oleh pemerintah kabupaten, kaitannya dengan tata ruang. Sesuai lokasi dan tata ruang, setelah itu baru memproses AMDAL-nya," tambah Widi. 

Dia pun mengeklaim, dalam proses penerbitan AMDAL, pihaknya telah melibatkan partisipasi masyarakat. "Proses AMDAL kan proses keterwakilan. Jadi memang saat konsultasi publik, sudah ditetapkan siapa yang menjadi wakil masyarakat. Wakil masyarakat itu hadir dengan membawa aspirasi dari masyarakat," ucapnya. 

Terkait adanya protes warga karena merasa tak dilibatkan dalam proses penerbitan AMDAL, Widi menilai hal itu hanya persoalan komunikasi dan penyampaian dari para wakil masyarakat. "Mungkin ada yang belum tersampaikan pada saat itu dari wakil masyarakat," katanya. 

Dia pun mendorong PT AAA dan PT SSS agar bisa turut mensosialisasikan rencana usaha mereka kepada masyarakat. "Dari pelaku usaha kami sarankan untuk bisa melakukan sosialisasi, pendekatan dengan masyarakat, menyampaikan, sebenarnya rencana kegiatannya seperti apa. Karena ini kan banyak yang blm tahu daerah mana yang akan ditambang, di mana pabrik semennya," ujar Widi. 

Soal adanya penolakan warga terhadap rencana pembangunan pabrik semen dan pertambangan batu gamping, Widi menyebut pihaknya bakal menyerap aspirasi tersebut. Dia pun mengatakan akan menyampaikan soal penolakan tersebut kepada PT AAA dan PT SSS. 

Read Entire Article
Politics | | | |