Pastikan Kondisi WNI Pascaserangan Israel, Menlu RI Kontak KBRI Teheran

14 hours ago 7

Jejak proyektil rudal Iran terlihat sebelum menghantam Tel Aviv, Israel, Sabtu (14/6/2025) dinihari. Rudal-rudal balistik Iran menghantam Israel sebagai balasan serangan yang dilakukan Israel ke Iran pada Jumat (13/6) pagi. Militer Israel (IDF) lewat unggahan di media sosial mengatakan semua wilayah Israel sedang diserang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono melakukan telekonferensi dengan KBRI Teheran, Jumat (13/6/2025). Sugiono ingin memperoleh gambaran terkait kondisi WNI di Iran pascaserangan Israel.

"Saya melakukan koordinasi langsung dengan KBRI Tehran @indonesiatehran (13/6) untuk memperoleh gambaran situasi terkini di Iran, termasuk kondisi WNI di Iran," tulis Sugiono lewat akun X resminya.

Sugiono turut mengunggah foto saat dia melakukan telekonferensi dengan KBRI Teheran. Dalam foto tersebut, Sugiono tampak didampingi Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Roy Soemirat dan Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha.

"Indonesia terus memantau perkembangan di kawasan, dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri, serta menyelesaikan perbedaan sesuai hukum internasional," kata Sugiono.

Sebelumnya Jubir Kemenlu RI Roy Soemirat telah menyampaikan bahwa KBRI Teheran sudah menjalin komunikasi dengan para warga negara Indonesia (WNI) di Iran. Hal itu guna memastikan kondisi mereka pascaserangan Israel ke negara tersebut.

"Terkait situasi WNI di Iran, dapat kami sampaikan KBRI Teheran saat ini terus menjalin komunikasi dengan para warga negara Indonesia yang ada di Iran untuk mengetahui lebih lanjut kondisi dan keselamatan mereka. Paling tidak saat ini tercatat sebanyak 383 warga negara Indonesia yang menetap di Iran dan tercatat di KBRI," ungkap Juru Bicara Kemenlu RI Roy Soemirat, Jumat (13/6/2025).

Roy menambahkan, sebelumnya Kemenlu RI dan KBRI Teheran sudah menyusun rencana kontingensi perlindungan WNI di Iran. Sebab sejak Juli 2024, KBRI Teheran sebenarnya telah menetapkan status siaga 2. "Sehingga ada hal-hal kontingensi plan yang kita miliki apabila dibutuhkan," ujar Roy.

Read Entire Article
Politics | | | |