Pasukan Elite Israel Bakal Diterjunkan Adang Kapal Madleen ke Gaza

5 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV – Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan dia telah menginstruksikan militer untuk mencegah kapal kemanusian Madleen mencapai Gaza. Kapal dalam rangkaian Freedom Flotilla yang berisi aktivis itu berupaya menembus blokade laut Israel.

“Negara Israel tidak akan membiarkan siapa pun melanggar blokade laut di Gaza,” kata Katz dalam pernyataan yang dimuat The Times of Israel. Berbicara langsung kepada para aktivis yang berada di kapal, Katz berkata: “Anda harus kembali karena Anda tidak akan mencapai Gaza.” Dia menggambarkan mereka sebagai “anti-Semit”.

Pada Ahad siang waktu setempat, kapal yang berangkat dari Italia itu telah tiba di perairan Mesir. Dalam sebuah postingan di X, anggota Parlemen Eropa asal Perancis, Rima Hassan berada di kapal mengatakan bahwa dia memperkirakan tentara Israel akan mencegat para aktivis saat mereka mendekati garis pantai. Dia juga mengklaim bahwa Israel akan mengerahkan kapal rudal dan pasukan komando elit untuk menghentikan misi mereka.

Dalam unggahannya, ia mengatakan unit elite yang akan diterjunkan kemungkinan dari Shayatet 13. Itu adalah unit komando angkatan laut Angkatan Laut Israel dan salah satu unit pengintai utama Angkatan Pertahanan Israel

Berbicara kepada Aljazirah, aktivis iklim Greta Thunberg, yang berada di kapal Madleen, menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza. “Kami akan mencoba menghentikan pengepungan dan membuka koridor kemanusiaan ke Gaza,” katanya.

Thiago Avila, seorang aktivis Brazil yang berada di kapal Madleen, mengatakan kapal tersebut sekarang hanya berjarak 190 mil laut (306 kilometer) dari Jalur Gaza dan menyerukan para pendukungnya untuk menuntut pemerintah mereka memastikan perjalanan yang aman. 

"Saat ini kami berada di suatu tempat di Laut Mediterania. Namun jika Anda melihat ke sana, 190 mil dari tempat kami berada, itu adalah Gaza. Sebuah tempat yang telah dikepung melalui laut, darat, dan udara selama 18 tahun." Avila menambahkan bahwa kapal bantuan tersebut memiliki “misi sederhana”. 

"Kami hanya ada 12 orang di sini. Kami membawa semua bantuan yang kami bisa. Kami membawa makanan, obat-obatan, kruk. Kami membawa prostetik untuk anak-anak yang diamputasi. Kami membawa filter air dan segala sesuatu yang kami bisa, tapi tentu saja, itu hanya setetes air di lautan untuk kebutuhan Gaza," katanya. 

Avila juga berbicara tentang sejarah serangan Israel terhadap kapal bantuan yang mendekati Gaza dan risikonya ketika Madleen semakin dekat. “Langkah keamanan terbaik yang kami miliki adalah keterlihatan,” katanya. “Kalianlahlah yang berbagi (unggahan ini), kaian menekan negara-negara kalian, menekan pemerintah kalian agar mereka memberikan tekanan untuk perjalanan yang aman.”

Read Entire Article
Politics | | | |