PBNU Buka Suara atas Tudingan Terima Dana dari PT Gag di Raja Ampat

18 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gudfan Arif buka suara atas tudingan adanya aliran dana dari PT Gag Nikel Raja Ampat ke PBNU. Menurut Gus Gudfan, tudingan tersebut sangat keji. 

"Itu tudingan yang sangat keji," ujar pria yang akrab disapa Gus Gudfan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Dia menjelaskan, posisi KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) sebagai komisaris di PT Gag Nikel sebagai pribadi. NU, kata dia, sama sekali tidak pernah menempatkan pengurusnya di perusahaan pemerintah maupun swasta. 

PT Gag, kata dia, bukan milik PBNU. Ia adalah salah satu anak perusahaan BUMN PT ANTAM. "Kebetulan yang jadi salah satu komisaris itu adalah warga NU. Jadi tak ada kaitan sama sekali dengan PBNU,"  ucap dia.

Tudingan PBNU menerima aliran dana dari PT Gag Nikel dilontarkan akun TikTok @tanpadusta. Unggahan itu menarasikan, PBNU menerima aliran dana dari Ananda Tohpati yang oleh kalangan tertentu dikenal dengan nama Andes "Kancil". 

Akun itu menyebut, Ananda merupakan anak mantan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. Ananda disebutnya bertanggungjawab atas pengamanan dan pengawasan operasi dari lima perusahaan yang beroperasi di Raja Ampat. 

Sebagai imbalan dan pengawasan, kata akun itu, Andas mengumpulkan donasi Rp 55 miliar perbulan dari setiap perusahaan atau Rp 275 miliar perbulan (Rp 3,3 triliun pertahun). 

Uang itu, menurut akun itu, disalurkan ke sejumlah jaringannya. Salah satunya ke PBNU. Donasi ini, kata Jamal, diberikan melalui salah satu Ketua PBNU, Gus Fahrur. 

Namun, Gus Fahrur pun telah membantah keras tuduhan itu. "Ini fitnah. Tidak ada sama sekali sumbangan ke PBNU. Saya jamin 1.000 persen hoaks," kata Gus Fahrur saat dikonfirmasi.

Menurut Gus Fahrur, dirinya sama sekali tak kenal dengan Ananda Tohpati itu. Bahkan, nama Ananda itu baru didengarnya.

Hal senada juga diungkapkan Gus Gudfan. Kata dia, pengurus PBNU sama sekali tak mengetahui sosok Andas itu. "Kami bisa buktikan dengan data kalau kami sama sekali tak pernah menerima aliran dana dari tambang manapun," jelas Gus Gudfan. 

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf buka suara soal keterlibatan Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) sebagai salah satu komisaris di PT Gag Nikel di Raja Ampat. Menurut Gus Yahya, selama ini PBNU tidak ikut campur terkait urusan pribadi atau jabatan yang diemban oleh pengurus NU. 

"Saya ini Ketua Umum PBNU, saya juga kiai pesantren dan sebagainya. Pak Ulil Absar uga pengurus PBNU, dia juga punya warung di rumah. Jadi pengurus PBNU ini bisa macam-macam, jadi jangan heran ada pengurus PBNU ada yang jadi bisnisman, dan urusan bisnis dia itu bukan urusan PBNU," ujar Gus Yahya di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/6/2025).

Menurut Gus Yahya, selama ini PBNU tidak pernah mengeluarkan rekomendasi atas pengurusnya untuk mengisi sebuah jabatan apa pun di berbagai tingkatan, baik swasta maupun pemerintahan.

"Sampean bisa cari itu (rekomendasi) ke kesekretariatan, tidak ada satupun surat rekomendasi PBNU untuk jabatan apa pun di mana pun," ujar Gus Yahya.

Read Entire Article
Politics | | | |