REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa Pelabuhan Feri Letung dan Sedanau di Kepulauan Riau memainkan peran strategis dalam memperkuat konektivitas antardaerah dan mempermudah aliran logistik di wilayah perbatasan. Hal ini disampaikan saat peresmian yang diadakan di Kepulauan Riau pada Kamis (6/11).
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Dudy meresmikan dua infrastruktur transportasi penting yaitu Pelabuhan Feri Letung dan Sedanau. Acara dilangsungkan di Pelabuhan Letung, yang terletak di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Dudy menyoroti bahwa transportasi maritim menjadi jalur kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan kepulauan, seperti Kepulauan Riau. Dengan demikian, pembangunan pelabuhan feri ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antarpulau dan mendorong pemerataan pembangunan, khususnya di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.
Dengan beroperasinya pelabuhan baru ini, akses publik diharapkan menjadi lebih mudah, biaya logistik lebih efisien, dan produk lokal lebih kompetitif di pasar yang lebih luas. Sebelum Pelabuhan Letung dibangun, warga harus singgah di Matak dan menggunakan perahu tradisional yang tidak memenuhi standar keselamatan, membuat perjalanan lebih lama dan berisiko.
Sekarang, rute sepanjang 283 kilometer dari Tanjung Uban ke Letung dapat ditempuh sekitar 15 jam, sementara perjalanan 85 kilometer dari Letung ke Matak memakan waktu sekitar lima jam. "Yang terpenting, masyarakat kini dapat bepergian dengan aman dan nyaman antar pulau menggunakan kapal yang lebih baik," jelas Dudy.
Selain dua pelabuhan feri tersebut, menteri juga meresmikan kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kepulauan Riau, yang melambangkan upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas layanan publik di bidang transportasi darat dan feri. Kantor baru ini dirancang untuk menjadi pusat koordinasi yang modern, efisien, dan profesional dalam mendukung kebijakan konektivitas nasional.
Dudy mengajak semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, untuk menjaga dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas ini agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurti Yudhoyono mengapresiasi Kementerian Perhubungan atas penyelesaian pembangunan dua pelabuhan feri dan kantor BPTD Kelas II Kepulauan Riau yang baru. Dia menekankan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun Indonesia yang lebih makmur dan merata di semua sektor.
"Dengan berdirinya dua pelabuhan feri ini, kami berharap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Riau terus meningkat di masa depan," kata AHY. Pelabuhan Feri Letung berlokasi di Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, dengan luas 4.200 meter persegi. Pelabuhan Feri Sedanau terletak di Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, dengan luas 4.260 meter persegi.
Kedua pelabuhan ini akan dilayani oleh kapal perintis KMP Bahtera Nusantara 01 dengan kapasitas 1.500 GT, mampu mengangkut 296 penumpang dan 26 kendaraan. Kapal ini beroperasi di sepanjang rute Tanjung Uban-Letung-Matak-Midai-Sedanau-Penagi-Subi-Serasan-Sintete, semakin memperkuat konektivitas maritim antarpulau di wilayah barat Indonesia.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

2 hours ago
4









































