Pemerintah Kejar Swasembada Gula, Telur, dan Daging Ayam pada 2026

7 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan Indonesia akan fokus mewujudkan swasembada gula, telur, dan daging ayam pada 2026 setelah berhasil mewujudkan kemandirian beras dan jagung secara nasional pada akhir 2025. Sudaryono mengatakan, setelah swasembada beras dan jagung pada 2025, Presiden Prabowo Subianto mengarahkan pemerintah memprioritaskan swasembada gula karena kebutuhannya besar, mencakup gula konsumsi rumah tangga sekaligus gula industri strategis pendukung ekonomi nasional.

"Kita tahun ini swasembada beras sama jagung, tahun depan kita pertahankan tentunya ya beras sama jagungnya. Nah ke depan (tahun 2026) Presiden (Prabowo Subianto) menginginkan ke depan kita swasembada gula," kata Wamentan Sudaryono di Jakarta, Rabu.

Dia juga menyampaikan pada 2026 Kementerian Pertanian (Kementan) menjalankan dua program besar, yakni peningkatan produksi gula serta percepatan swasembada protein melalui telur dan daging ayam. Ia menuturkan, fokus produksi telur dan ayam diarahkan ke luar Pulau Jawa mengingat selama ini pasokan banyak bergantung dari Jawa, sehingga ketahanan pangan daerah perlu diperkuat secara mandiri.

Dia mengatakan bahwa Presiden menginginkan setiap pulau dan provinsi memiliki ketahanan pangan sendiri untuk menjawab kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sekaligus mencegah potensi kekurangan pasokan pangan ke depan. Untuk itu, lanjut Sudaryono, Kementerian Pertanian telah menyiapkan program pengembangan peternakan telur dan ayam di 13 provinsi luar Jawa serta Jawa Timur, melibatkan BUMN, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dan peternak lokal.

Selain swasembada, pemerintah juga mendorong hilirisasi pertanian pada 11 komoditas hortikultura dan perkebunan agar Indonesia mengekspor produk olahan bernilai tambah tinggi ke pasar global.

"Mulai tahun ini sebetulnya, itu namanya hilirisasi pertanian khususnya untuk komoditi hortikultura dan perkebunan. Ada 11 komoditi, ada kelapa dalam, kelapa sawit, kakao, kopi, pala, lada, gambir, dan lain-lain," bebernya.

Sudaryono menegaskan, pertanian adalah keunggulan komparatif Indonesia yang kompetitif, menyerap tenaga kerja besar, inklusif bagi semua latar belakang, serta berpotensi menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional berkelanjutan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan Indonesia segera mengumumkan swasembada beras dan jagung pada akhir 2025 sebagai tonggak penting ketahanan pangan nasional hasil kerja keras petani, pemerintah, dan dukungan kebijakan terpadu berkelanjutan.

"(Swasembada) komoditas beras dan jagung. Iya, akhir tahun. Nanti biar Pak Mentan yang umumkan," kata Zulhas ditemui di Jakarta, Senin (8/12).

Menurut Zulhas, proyeksi produksi padi melonjak signifikan dari 30 juta ton pada 2024 menjadi 34,7 juta ton. Sementara cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Perum Bulog tembus 4 juta ton memastikan kebutuhan konsumsi masyarakat dalam negeri dapat terpenuhi tanpa impor lagi.

Senada, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan Indonesia siap mengumumkan swasembada pangan untuk komoditas strategis seperti beras dan jagung pada 31 Desember 2025 pukul 12.00 WIB sesuai target nasional.

"Insya Allah kita berdoa, kita bisa umumkan swasembada nanti. Di tanggal 31 Desember jam 12.00 kita umumkan bahwa Indonesia swasembada," kata Mentan Amran di sela-sela pelepasan bantuan kemanusiaan 207 truk logistik untuk daerah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera di Jakarta, Kamis (4/12).

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |