Penjelasan Netanyahu Serang Iran, Media AS: Tak Sebutkan Serang Lokasi Bahan Bakar Nuklir Terbesar

14 hours ago 6

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Media Israel memuat pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tentang mengapa harus menyerang Iran. Pernyataan tersebut menggambarkan kepanikan Israel bahwa suatu saat nanti Iran akan menyerang Israel.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Jumat (13/6/2025) telah memberikan perintah untuk menyerang Iran karena telah menjadi jelas bahwa program nuklir dan rudal Teheran sedang berkembang menjadi ancaman eksistensial langsung terhadap negara Yahudi tersebut, dengan bahaya yang begitu mendesak sehingga dia siap melancarkan serangan bahkan tanpa dukungan AS.

"Jika kita tidak menyerang, maka 100% kita akan mati," klaimnya dalam sebuah pernyataan video, beberapa jam setelah Israel melancarkan serangan ke Iran pada hari Jumat, dengan mengerahkan pesawat tempur dan pesawat tanpa awak yang sebelumnya diselundupkan ke negara itu untuk menyerang fasilitas-fasilitas penting dan membunuh para jenderal serta ilmuwan terkemuka.

Netanyahu mengatakan bahwa dia telah memberikan arahan untuk menghentikan program nuklir Iran pada November 2024 setelah menjadi jelas bahwa Teheran akan bergerak cepat untuk membangun senjata nuklir setelah poros proksinya seperti Hizbullah dihancurkan Israel.

“Perintah itu dikeluarkan tak lama setelah pembunuhan Hassan Nasrallah,” kata Netanyahu, seraya menambahkan bahwa jelas baginya bahwa Iran akan segera membuat bom begitu Hizbullah tak lagi menjadi ancaman bagi Israel.

Israel, katanya, mengidentifikasi langkah-langkah nyata yang diambil Iran menuju persenjataan, lebih dari sekadar pengayaan uranium. Netanyahu mengatakan ia menetapkan tanggal serangan terhadap Iran pada akhir April 2025. Namun, ia menunjuk pada "berbagai alasan" mengapa hal itu tidak dapat dilakukan saat itu, tanpa menjelaskan secara rinci.

Salah satu alasan yang sangat mendesak adalah pengumuman Presiden AS Donald Trump pada bulan April bahwa ia akan terlibat dalam perundingan langsung dengan Iran mengenai program nuklirnya. Trump mengatakan ia telah memberi Iran waktu 60 hari untuk mencapai kesepakatan. Hari Jumat adalah hari ke-61.

Read Entire Article
Politics | | | |