Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menyatakan banyak lulusan perguruan tinggi yang masih menganggur.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Anwar Abbas mengatakan, ketika perusahaan milik Jusuf Kalla membuka lowongan untuk 20 insinyur, ternyata yang melamar 23 ribu orang.
Ini suatu pertanda bahwa banyak para lulusan perguruan tinggi terutama para insinyur yang menganggur atau belum mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang mereka harapkan.
Buya Anwar mengatakan, hal tersebut tentu harus menjadi perhatian semua bersama. Kalau para lulusan tersebut banyak yang menganggur, dan bekerja di bidang yang tidak mereka sukai serta kuasai tentu berbagai implikasi akan terjadi.
Seperti meningkatnya angka kemiskinan dan kriminalitas serta rendahnya tingkat produktivitas mereka sebagai warga masyarakat.
"Untuk mengatasi hal demikian kita mengharapkan pemerintah, DPR dan dunia usaha, tokoh-tokoh masyarakat dan dunia perguruan tinggi agar duduk bersama untuk memecahkan masalah ini," kata Buya Anwar kepada Republika.co.id, Sabtu (14/6).
Menurut Buya Anwar yang juga pengamat sosial ekonomi dan keagamaan, di antara hal-hal yang harus dibicarakan, pertama, bagaimana mendinamisasikan kehidupan ekonomi nasional.
Supaya jumlah lapangan kerja baru bisa meningkat secara signifikan. Sehingga mereka yang menganggur bisa terserap ke dalam dunia kerja.
BACA JUGA: Rudal Houthi Bernamakan Pedang Nabi SAW Hantam Israel: Takbir di Yerusalem, Pujian di Medsos
Kedua, bagaimana pemerintah benar-benar mendukung agar usaha dan produksi dalam negeri benar-benar bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.
Kalau sekarang tampak usaha dan produksi dalam negeri sering kalah dan dikalahkan oleh kehadiran barang-barang impor sehingga hal demikian telah berdampak berupa menurunnya permintaan terhadap barang-barang produksi dalam negeri yang itu telah disikapi oleh dunia usaha dengan melakukan PHK atau menutup sementara atau secara permanen perusahaan dan industri mereka.