Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat menunggu bus Transjakarta di Halte Taman Suropati, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung memamerkan kinerjanya dalam 100 hari pertama memimpin Jakarta. Ia mengeklaim, sejumlah janji politiknya selama kampanye di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 telah terealisasi.
Meski demikian, masih ada sejumlah janji politiknya yang belum terealisasi. Salah satunya adalah janji untuk menaikkan insentif bagi ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di Jakarta.
"Hal-hal lain yang belum diselesaikan dalam apa yang saya sampaikan ketika dulu maju sebagai calon gubernur saya akan selesaikan, salah satunya adalah operasional RT/RW," kata dia, Selasa (3/6/2025).
Menurut dia, janji untuk menaikkan insentif RT/RW bukan termasuk dalam program 100 hari kerja. Namun, ia mengaku sudah melakukan persiapan untuk menaikkan insentif untuk RT/RW.
"Sekarang dalam tahap pematangan penyelesaian karena itu bukan termasuk program 100 hari," ujar Pramono.
Ia menargetkan, kenaikan insentif untuk RT/RW bisa dilakukan pada tahun ini. Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta masih dalam tahap penyelesaian regulasi.
"Operasional itu akan saya selesaikan. Mudah-mudahan dalam tahun ini bisa diselesaikan," kata dia.
Diketahui, Pramono sempat berjanji untuk menaikkan insentif RT/RW dua kali lipat saat kampanye Pilgub Jakarta 2024. Hal itu disampaikan ketika melakukan pertemuan dengan warga Penjaringan Jakarta Utara pada hari Jumat (27/9/2024).
Ketika itu, Pramono menuturkan jika dirinya terpilih sebagai gubernur nanti akan menaikkan isentif bagi dasawisma dan jumantik yang saat ini hanya Rp 500 ribu. Selain itu, ia mengaku akan menaikkan insentif RT dan RW.
"Baik, untuk dasawisma, jumantik, (insentifnya) dikalikan dua. Untuk RT RW juga dikalikan dua. Ini insentif ya. Kalau Pak RW itu terima Rp 2,5 juta, jadi Rp 5 juta. RT-nya dari Rp 2 juta menjadi Rp 4 juta. Jumantik, dasawisma, dikalikan dua juga," kata Pramono.