REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Redcomm kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu agensi independen paling konsisten di Indonesia dengan meraih dua penghargaan bergengsi pada ajang Campaign Asia-Pacific Agency of the Year 2025 (Southeast Asia). Dua Gold Awards yang diraih, yakni Indonesia Independent Agency of the Year dan Indonesia Digital Innovation Agency of the Year, tidak hanya menambah deretan prestasi, tetapi juga memperkuat sinyal arah baru industri marketing di kawasan.
Kemenangan ini sekaligus menandai tahun ke-8 berturut-turut Redcomm meraih Agency of the Year dari Campaign Asia, memperpanjang rekam jejak kemenangan sejak 2018 hingga 2025. Konsistensi tersebut menjadi bukti agensi independen mampu bersaing dengan jaringan global melalui kecepatan eksekusi, kedekatan dengan kebutuhan bisnis klien, serta kepemimpinan yang gesit.
Dalam pandangan Redcomm, kemenangan beruntun bukan lagi sekadar soal prestise, melainkan bukti evolusi berkelanjutan. Chairman Redcomm Damon Hakim menegaskan delapan tahun berturut-turut ini bukan tentang menang lagi, tetapi tentang membuktikan bahwa kami terus berevolusi.
"Di era ketika AI dan data menjadi baseline baru, tantangannya adalah menjaga kreativitas tetap tajam, strategi tetap relevan, dan inovasi tetap menghasilkan dampak nyata bagi brand," katanya dalam siaran persnya.
Pernyataan tersebut mencerminkan filosofi bisnis Redcomm yang menjadikan penghargaan sebagai validasi strategi jangka panjang, bukan tujuan akhir. Redcomm membangun kapabilitas AI bukan sebagai jargon, melainkan sebagai sistem kerja yang terintegrasi dalam workflow harian.
Dengan prinsip human-in-the-loop, AI dimanfaatkan untuk mempercepat riset dan insight dari data lintas kanal, mengoptimalkan produksi serta personalisasi komunikasi, dan mempercepat eksperimen melalui pendekatan test-and-learn yang lebih disiplin.
Pendekatan ini sejalan dengan tren global ketika Generative AI semakin menjadi baseline dalam industri marketing. Namun, Redcomm menegaskan kreativitas manusia tetap menjadi pembeda utama di tengah era otomatisasi.
Kemenangan di kategori Digital Innovation Agency of the Year menegaskan inovasi digital kini diukur dari kemampuan membangun solusi yang dapat digunakan, diadopsi, dan menghasilkan dampak nyata. Managing Director Redcomm Group Lenny Chan menekankan inovasi digital bukan proyek satu kali.
"Ini tentang membangun cara kerja yang membuat brand lebih cepat belajar, lebih presisi bertindak, dan lebih siap menghadapi perubahan platform, data, dan perilaku konsumen,” ujarnya.
Pernyataan ini menunjukkan Redcomm memandang inovasi sebagai investasi jangka panjang yang melekat dalam sistem kerja, bukan sekadar kampanye sesaat.
Kemenangan Redcomm mencerminkan sejumlah tren besar yang membentuk ulang cara brand membangun pertumbuhan, antara lain AI tidak lagi sekadar alat, tetapi menjadi operating model yang mempercepat riset, produksi, dan pengambilan keputusan. Kreativitas manusia menjadi aset bernilai tinggi di tengah otomatisasi.
Pemanfaatan multi-sumber data yang dikombinasikan dengan kemampuan manusia menghasilkan insight dan strategi kreatif yang lebih unggul. Integrasi video dan social commerce semakin menyatu dengan konversi, menuntut brand berpikir lintas format dan lintas kanal.

2 hours ago
2












































