Rupiah Makin Perkasa, Ditutup di Level Rp 16.242 per Dolar AS

22 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS melanjutkan penguatan pada hari ini dan konsisten berada di level Rp 16.200-an per dolar AS. Penguatan ini terjadi di tengah rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2025 yang diklaim tetap terjaga.

Mengutip Bloomberg, rupiah menguat 17,50 poin atau 0,11 persen menuju level Rp 16.242,5 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (12/6/2025). Pada perdagangan sebelumnya, rupiah berada di Rp 16.258 per dolar AS.

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, menilai ada sejumlah sentimen baik internal maupun eksternal yang memengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Dari dalam negeri, ia menyebut data IKK Mei 2025 yang baru dirilis Bank Indonesia (BI).

“IKK Mei 2025 tetap berada pada level optimistis (indeks >100) sebesar 117,5. Meski IKK yang turun tetap mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga optimistis, namun angka tersebut lebih rendah dari April yang sebesar 121,7,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Kamis (12/6/2025).

Survei Konsumen BI tersebut melibatkan 4.600 responden rumah tangga di 18 kota. Survei ini memberikan informasi dini terkait konsumsi rumah tangga, ekspektasi inflasi, dan kondisi keuangan rumah tangga. Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masing-masing tercatat sebesar 106,0 dan 129,0, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 113,7 dan 129,8.

“Melihat hasil survei secara rinci, keyakinan konsumen pada Mei 2025 kompak menurun di seluruh kelompok pengeluaran. Penurunan terdalam terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1 juta hingga Rp 5 juta, dengan IKK yang susut 7,5 poin menjadi 117,7,” jelasnya.

Sementara itu, kelompok dengan pengeluaran terendah, yakni Rp 1 juta hingga Rp 2 juta, mengalami penurunan IKK lebih tipis sebesar 2,4 poin ke level 112,3.

Meski begitu, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini (IKE) tetap optimistis, didukung oleh indeks penghasilan barang dan indeks pembelian barang tahan lama (durable goods/IPDG), yang masing-masing tercatat sebesar 118,1 dan 104,1, meskipun lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 125,4 dan 113,9.

Read Entire Article
Politics | | | |