Saat Netizen Mengkuliti Keluarga Dokter PPDS Anestesi RSHS Bandung Pelaku Pelecehan Seksual

8 hours ago 3

Image SyaRisya 06

Update | 2025-04-26 15:27:25

Kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter residen anestesi (PPDS) dari Unpad (Universitas Padjadjaran) dengan wali dari pasien terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Pelaku Bernama Priguna Anugerah Pratama terbukti melakukan pemerkosaan terhadap wali dari pasien di mana dia bekerja. Insiden ini terjadi pada 18 Maret 2025 di lantai 7 Gedung Maternal & Child Health Center ( MCHC), di mana saat itu Gedung tersebut belum beroperasi dikarenakan dalam proses Pembangunan.

Kronologi insiden ini terjadi saat pelaku meminta wali yang Dimana adalah anak dari pasien yang sedang dirawat di tempat dia bekerja, korban diminta untuk melakukan tes golongan darah yang akan di transfusikan kepada ayahnya yang sedang sakit. Ayah korban yang sedang di rawat tersebut membutuhkan transfusi darah kala itu. Korban dibawa ke lantai 7 gedung RSHS dan korban diminta untuk berganti pakaian menjadi baju pasien selanjutnya tersangka membius korban dengan di pasang infus yang berisi midazolam hingga korban tidak sadarkan diri, dugaan pelecehan terjadi pada saat Tengah malam, Sekitar pukul 04:00 WIB, korban tersadar dan kembali ke IGD. Tapi saat hendak buang air kecil, korban merasakan sakit pada kelaminnya. Korban pun menceritakan tindakan yang dilakukan tersangka kepada ibunya. Korban merasa ada yang janggal maka dilakukanlah visum dan keluarga korban melaporkan kasus ini ke kepolisian.

Di media sosial kasusnya kian mencuat, dan membuat masyarakat geram dengan kenyataan dari tersangkanya yang merupakan seorang PPDS anestesi. Masyarakat menjadi takut dengan laki-laki yang kasusnya semakin banyak tentang pelecehan seksual. Dikasus ini juga membuat nama Priguna Anugerah semakin banyak yang mencari asal-usulnya, kenyataan bahwa priguna sudah memiliki seorang istri membuat Masyarakat semakin geram.

Banyak sekali netizen yang malah mencari akun istrinya, foto Priguna saat menikah dan prewedding semakin banyak disebar netizen, hal ini justru membuat citra istri dan keluarganya ikut terseret buruk karena perilaku Priguna. Hal ini tidak seharusnya dibenarkan karena permasalahannya semakin meluas dan keluarga Priguna semakin terseret buruknya kasus ini. Netizen harusnya focus kepada tersangka yang melakukan Tindakan tidak terpuji, dan jangan mengungkap privasi dan identitas dari keluarga dan orang terdekat pelaku, karena tidak ada keterkaitan dengan kasus yang sedang berjalan.

Dalam kasus ini keluarga pasien adalah korban, dia dalam keadaan tidak sadar karena dibius oleh pelaku dan tentunya korban juga tidak ingin hal ini terjadi. Oleh karena itu jangan ada yang menyalahkan atau malah menyudutkan korban pelecehan seksual, karena pada dasarnya dia adalah korban perlakuan keji dari seseorang yang tidak pernah terfikir di benaknya akan melakukan hal seperti itu. Tragis sekali kejadian ini, untuk semua Perempuan berhati-hati lah Dimana pun kalian berada karena malang tidak berbau.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Politics | | | |