REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saldo emas kelolaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menembus 1,15 ton atau setara Rp2,55 triliun hingga 30 September 2025, naik 159,78 persen secara tahun berjalan. Pada saat yang sama, PT Pegadaian (Persero) masih menjadi pemain terbesar dengan total 129 ton emas yang dikelola hingga 31 Oktober 2025.
“Pertumbuhan saldo emas naik 159,78 persen (year to date), dengan total saldo kelolaan emas sebesar 1,15 ton atau setara Rp2,55 triliun,” ujar Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, dalam paparannya pada acara Bullion Connect di Jakarta, Selasa (12/11/2025).
Kenaikan saldo tersebut ditopang oleh pertumbuhan pesat jumlah rekening emas dan transaksi pembelian emas ritel. Sejak diluncurkan hingga 30 September 2025, jumlah nasabah yang memiliki rekening emas di BSI telah mencapai 200.238 nasabah.
“Sejak diluncurkan, layanan bullion menarik minat nasabah cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah nasabah yang memiliki rekening emas telah menembus angka 200.238 nasabah, tumbuh 94,98 persen sepanjang tahun (year to date),” ucap Bob.
Dari sisi transaksi, penjualan emas melalui aplikasi BYOND by BSI sudah mencapai 1,06 ton. “Selain itu, penjualan emas melalui aplikasi BYOND by BSI mencapai 1,06 ton dan fee based income yang diperoleh sekitar Rp70 miliar (year to date),” kata Bob.
Lonjakan makin terasa pada Oktober 2025 ketika penjualan emas di BSI menembus 1.451 kilogram dalam satu bulan. “Pada Oktober 2025, penjualan emas mencapai 1.451 kilogram di kami. Ini tumbuh 264 persen secara year on year. Pertumbuhan jumlah rekening emas mencapai 79.440 atau sekitar 182 persen. Bulan Oktober kemarin memang agak anomali karena pertumbuhannya luar biasa,” ujar Bob.
Bob menyebut aktivitas bullion dirancang agar masyarakat dapat mulai menabung emas dengan nominal kecil. “Aktivitas bullion ini membuat investasi emas menjadi lebih terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.
Ia juga menegaskan keamanan menjadi salah satu alasan nasabah memindahkan simpanan emas ke bank. “Emas aman karena secara fisik disimpan di vault yang aman sehingga nasabah tidak perlu khawatir emasnya hilang. Nasabah juga dapat menjual emasnya kapan saja, dan dana hasil penjualan emas langsung masuk ke rekening secara real time,” katanya.
Sementara itu, Pegadaian sudah lebih dulu mengumpulkan saldo emas dari berbagai layanan, baik ritel maupun korporasi. PT Pegadaian (Persero) telah menghimpun emas sebanyak 129 ton hingga 31 Oktober 2025, berasal dari seluruh layanan emas dan operasional bullion bank yang mulai berjalan sejak akhir Februari 2025.

2 hours ago
4









































