Sembuh Tak Selalu Harus Cepat

11 hours ago 7

Image Yoga Eka Febrian

Pendidikan dan Literasi | 2025-06-13 23:23:47

(foto cover buku Nanti Juga Sembuh Sendiri Sumber: gradienmediatama.com/ cover buku)

Identitas Buku:

Judul: Nanti Juga Sembuh Sendiri

Penulis: Helo Bagas

Penerbit: Gradien Mediatama (Yogyakarta) atau Kawah Media (Jakarta)

Tahun Terbit: 9 Juni 2022

Jumlah Halaman: 164 Halaman

Ukuran: 13 x 19 cm

ISBN: 978-602-208‑224‑8

Helo Bagas mengangkat tema-tema universal seperti kesedihan, kehilangan, kelelahan mental, dan proses menerima diri sendiri. Ia menyampaikan bahwa tidak apa-apa merasa belum sembuh, belum kuat, atau masih terluka. Justru dengan mengakui perasaan itu, seseorang sedang dalam proses menuju pemulihan. Buku ini menekankan bahwa kejujuran terhadap emosi diri merupakan bentuk keberanian, bukan kelemahan. Bahasa yang digunakan sederhana namun kuat, sehingga mampu menyentuh pembaca dari berbagai latar belakang, khususnya generasi muda yang sering kali merasa terjebak dalam ekspektasi sosial.

Gaya penulisannya ringan dan puitis, dengan banyak kutipan singkat yang menyentuh hati dan mudah diingat, seperti “Kamu nggak salah karena pernah berharap.” Kalimat-kalimat semacam ini terasa relevan dengan pengalaman hidup banyak orang, dan sering dijadikan kutipan di media sosial. Tata letak buku yang nyaman, ilustrasi sederhana, dan warna yang menenangkan turut mendukung pengalaman membaca yang menyentuh. Elemen visual tersebut menambah nuansa damai, memperkuat pesan utama buku bahwa setiap orang berhak sembuh dengan caranya sendiri. Buku ini terasa personal dan hangat, seolah Helo Bagas hadir di samping pembaca, menyimak tanpa menghakimi.

Meski begitu, karena sifatnya yang reflektif dan repetitif, sebagian isi buku terasa serupa dari satu bagian ke bagian lain. Hal ini bisa membuat pembaca yang mencari kedalaman naratif merasa kurang puas. Namun bagi mereka yang sedang butuh ketenangan dan penguatan emosional, pengulangan justru menjadi penegas pesan yang menenangkan: bahwa tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja, dan setiap orang punya waktunya sendiri untuk sembuh. Buku ini tidak berusaha menjadi solusi, melainkan teman yang menemani proses—teman yang tak banyak bicara, tapi mampu membuat kita merasa tidak sendiri.

Kekuatan utama buku Nanti Juga Sembuh Sendiri terletak pada kesederhanaannya dalam menyampaikan hal-hal emosional yang kompleks seperti kesedihan dan penyembuhan. Tanpa menggunakan istilah berat atau teori psikologis, Helo Bagas berhasil menyentuh hati pembaca lewat kata-kata yang jujur dan tulus. Buku ini menjadi ruang aman untuk merenung, menenangkan diri, dan merasa dimengerti. Ilustrasi serta desain minimalis turut menambah kenyamanan visual, sementara format yang ringkas membuat buku ini mudah dinikmati kapan saja, bahkan oleh pembaca yang tidak terbiasa membaca buku panjang.

Namun, karena gaya penulisannya yang berbentuk kutipan atau paragraf singkat, isi buku ini terasa kurang mendalam secara psikologis. Beberapa pembaca mungkin merasa pesan-pesan yang disampaikan hanya menyentuh permukaan dan tidak memberikan panduan praktis untuk penyembuhan. Meski begitu, buku ini tidak dimaksudkan sebagai solusi atau panduan lengkap, melainkan sebagai teman yang menemani proses pemulihan dengan kehangatan dan empati.

Secara keseluruhan, Nanti Juga Sembuh Sendiri adalah buku yang hangat dan menguatkan bagi siapa pun yang sedang melalui masa sulit. Alih-alih memberi nasihat atau memaksa pembaca untuk cepat pulih, buku ini hadir sebagai pengingat lembut bahwa merasa sedih adalah hal yang manusiawi, dan proses penyembuhan tidak harus instan. Ditulis dengan empati dan kejujuran, buku ini cocok dibaca oleh anak muda atau siapa saja yang sedang bergelut dengan perasaan kehilangan, lelah, dan kebingungan hidup. Melalui kata-kata sederhana yang terasa seperti pelukan, Helo Bagas menyampaikan bahwa waktu dan penerimaan diri adalah kunci utama untuk pulih. Tidak semua luka harus segera sembuh dan kadang, cukup dengan tahu bahwa nanti juga sembuh sendiri, itu sudah cukup untuk memberi ketenangan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Politics | | | |