Sistem Antrian Digital Pelabuhan Pangkas 24 Persen Emisi Kapal

1 day ago 6

Home > Port Monday, 02 Jun 2025, 18:30 WIB

Jika diterapkan secara luas, antrian digital bisa jadi game-changer dekarbonisasi maritim.

 Unsplash/ Eduardo GoodyRegulasi emisi bahan bakar kapal menjadi vital dewasa ini. Sumber: Unsplash/ Eduardo Goody

ShippingCargo.co.id, Jakarta— Peneliti dari University of California- Santa Barbara, California, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa penerapan sistem reservasi digital untuk kapal kontainer mampu memberikan dampak signifikan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari industri pelayaran global. Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di The Current, laman berita resmi kampus, mereka menyimpulkan bahwa sistem antrian digital merupakan solusi sederhana namun berdampak besar yang masih jarang diterapkan secara luas.

Industri pelayaran menyumbang hampir 3 persen emisi GRK dan sekitar 2 persen emisi karbon dioksida (CO2) global. Namun hingga kini, sebagian besar pelabuhan masih mempertahankan sistem kuno “first-come, first-served”atau “siapa cepat dia dapat”, yang mendorong perilaku kapal untuk “berlayar secepat mungkin lalu menunggu” (sail fast then wait).

Model ini terbukti tidak efisien karena menyebabkan antrian panjang di pelabuhan. Sebagai contoh, selama pandemi, antrean di Pelabuhan Los Angeles dan Long Beach mencapai lebih dari 100 kapal. Bahkan dalam kondisi normal sekalipun, antrean 3–4 kapal adalah hal lumrah.

Pada tahun 2022, dua pelabuhan sibuk tersebut mulai mengubah pendekatan dengan mengadopsi sistem antrian digital yang memberikan posisi antrian berdasarkan waktu keberangkatan dari pelabuhan terakhir, bukan berdasarkan siapa yang tiba lebih dulu. Dengan posisi antrian yang telah ditentukan, kapal tidak lagi harus terburu-buru selama pelayaran lintas samudera dan bisa berlayar dengan kecepatan lebih rendah, menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi.

Penelitian ini menganalisis data dari 10.000 pelayaran yang dilakukan oleh 1.157 kapal selama periode enam tahun (2017–2023), mencakup 47 juta mil pelayaran di Samudra Pasifik. Hasilnya, terjadi penurunan emisi CO2 sebesar 16 hingga 24 persen per pelayaran setelah sistem antrian digital diterapkan.

Menurut Douglas McCauley, ahli ekologi laut dari UC Santa Barbara, sistem ini bisa menjadi bagian dari transformasi digital pelabuhan secara global. "Inilah solusi praktis yang cepat diterapkan dan tak membutuhkan investasi besar," tegasnya.

McCauley menambahkan bahwa implementasi sistem ini di Los Angeles dan Long Beach hanya memerlukan waktu satu bulan. Penelitian ini juga menemukan bahwa pengurangan kecepatan rata-rata dari 18 knot menjadi 17 knot dapat memangkas tambahan emisi CO2 sebanyak 308.000 ton, setara penurunan emisi hingga sembilan persen.

Antrian digital di pelabuhan bukan hanya meningkatkan efisiensi logistik, tetapi juga menjadi kunci bagi sektor pelayaran dalam mendukung aksi global pengurangan emisi karbon. Jika diterapkan secara luas, ini bisa menjadi game-changer bagi upaya dekarbonisasi maritim.

Image

Read Entire Article
Politics | | | |