Soroti Tantangan Istithaah Haji: Dahnil Anzar Simanjuntak Tekankan Pemeriksaan Kesehatan yang Jujur

5 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) RI, Dahnil Anzar Simanjuntak menyoroti masalah mendasar terkait istithaah jamaah haji Lanjut Usia (Lansia), disabilitas, dan kelompok risiko tinggi (Risti). Dalam pemeriksaan kesehatan haji ini, menurut dia, harus dilakukan dengan jujur dan bebas dari intervensi. 

Hal ini disampaikan Dahnil saat memantau layanan di hotel transit jamaah safari wuquf lansia, di wilayah Aziziyah, Makkah, Ahad (8/5/2025). 

"Saya hari ini mengunjungi banyak jamaah lansia di hotel transit Aziziyah ini. Dari data awal, seharusnya hotel ini bisa menampung sekitar 2.000 jamaah dari berbagai sektor, namun kenyataannya hanya bisa menampung sekitar 500 jamaah lansia, disabilitas, dan risti," ujar Dahnil dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (9/5/2025). 

Kondisi ini, menurut Dahnil, menunjukkan adanya tantangan besar dalam validasi aspek istithaah kesehatan sejak dari tanah air. Dia menekankan bahwa pemeriksaan kesehatan bagi jamaah calon haji harus dilakukan secara jujur, akurat, dan bebas dari intervensi yang berpotensi merugikan jamaah.

"Jangan sampai ada pihak-pihak di daerah yang memanipulasi kondisi kesehatan jemaah hanya demi memenuhi kuota atau target pemberangkatan. Ini sangat tidak etis, apalagi sampai memperdaya jemaah lansia yang sebenarnya tidak dalam kondisi siap secara fisik dan mental," ujar Dahnil.

Dahnil juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap jamaah yang berangkat dalam kondisi tidak layak secara medis, lalu menjadi sasaran eksploitasi, baik secara finansial maupun dalam bentuk pelayanan yang tidak semestinya.

"Saya minta para pejabat di Badan Penyelenggara Haji betul-betul melihat kondisi riil jamaah di lapangan, bukan hanya di atas kertas. Komitmen kita ke depan adalah membereskan persoalan ini," kata Dahnil.

 Selain itu, Dahnil juga menegaskan pentingnya kebijakan istithaah agar dijalankan dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab moral. Menurut dia, jamaah haji yang diberangkatkan harus benar-benar memenuhi syarat istirhaah secara lahir dan batin, khususnya dari aspek kesehatan fisik dan mental.

 "Kami ingin memastikan bahwa yang berangkat ke Tanah Suci benar-benar siap menjalani rangkaian ibadah haji yang berat ini. Jangan sampai keberangkatan jemaah justru menjadi beban yang membahayakan jiwa mereka atau membuka celah eksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," jelas Dahnil.

Read Entire Article
Politics | | | |