Trump Tegaskan tak akan Bicara dengan Elon Musk, Perseteruan Masih Memanas

6 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan ia tidak berencana berbicara dengan Elon Musk. Hal ini mengindikasikan perseteruan mereka terkait RUU pemotongan pajak masih jauh dari kata usai.

Saat berbicara kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan Air Force One, Trump mengatakan bahwa ia tidak memikirkan CEO Tesla tersebut. “Saya berharap ia berhasil dengan Tesla,” ujar Trump, dilansir dari laman Reuters.

Namun, Trump menambahkan peninjauan atas kontrak-kontrak Tesla dengan pemerintah federal merupakan hal yang perlu dilakukan. “Kami akan memeriksa semuanya,” katanya. “Itu uang yang banyak.”

Seorang pejabat Gedung Putih yang enggan disebut namanya mengatakan, Trump mungkin akan menyingkirkan Tesla Model S berwarna merah yang dibelinya pada Maret lalu. Sebelumnya, mobil listrik tersebut sempat dipamerkan di halaman Gedung Putih.

Musk sendiri belum memberikan tanggapan langsung atas pernyataan Trump. Namun, ia terus melontarkan kritik terhadap RUU pajak serta pengeluaran besar-besaran dari Partai Republik, yang memuat sebagian besar agenda domestik Trump.

Melalui platform media sosialnya, X, Musk memperkuat pernyataan pengguna lain bahwa RUU Pajak  Trump akan merugikan Partai Republik secara politik dan menambah utang negara sebesar 36,2 triliun dolar AS. Musk membalas unggahan tersebut dengan komentar “tepat sekali”.

Sumber-sumber yang berbicara dengan Musk menyebutkan amarahnya mulai mereda, dan ada kemungkinan ia ingin memperbaiki hubungannya dengan Trump, menurut salah satu orang dalam lingkaran Musk.

Pernyataan dari Gedung Putih itu muncul sehari setelah kedua tokoh tersebut berseteru secara terbuka, menandai akhir dari aliansi politik yang sebelumnya cukup erat. Saham Tesla (TSLA.O) yang dibuka naik pada Jumat (6/6/2025), berhasil memulihkan sebagian kerugian dari hari sebelumnya, ketika anjlok 14 persen dan kehilangan nilai sebesar 150 miliar dolar AS, penurunan satu hari terbesar dalam sejarah perusahaan.

Sekutu Musk yang terkenal sebagian besar tetap bungkam selama konflik ini. Namun, salah satunya, investor James Fishback, meminta Musk untuk meminta maaf. “Presiden Trump telah menunjukkan keanggunan dan kesabaran di saat perilaku Elon mengecewakan dan terus terang sangat mengganggu,” ujar Fishback dalam sebuah pernyataan.

Read Entire Article
Politics | | | |