REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mengklarifikasi video viral seorang pria lansia asal Desa Jati, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang sedang sakit diangkut menggunakan ekskavator. Dalam sendok excavator tersebut, sang kakek meringkuk ditemani seorang wanita yang diduga putrinya.
Jeje mengatakan, akses dari rumah pria lansia yang diketahui bernama Anung alias Abah Dalang itu sedang dilakukan pembukaan jalan baru untuk mendukung pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Jati dengan Desa Girimukti.
"Abah Dalang, sakit lambung dan hendak dibawa ke bidan. Akses menuju rumah yang bersangkutan bukan jalan rusak, melainkan sedang dalam proses pembukaan dan pembangunan jalan serta jembatan apung di atas Waduk Saguling," ujar Jeje saat dikonfirmasi, Senin (15/12/2025).
Menurut Jeje, karena kondisi darurat akhirnya Abah Dalang akhirnya dibawa ke fasilitas kesehatan menggunakan ekskavator sekitar 350 meter dari rumahnya yang berada di tepian perairan Waduk Saguling.
"Ekskavator digunakan karena sedang berada di lokasi pekerjaan, sementara kendaraan roda dua maupun roda empat tidak memungkinkan melintas akibat aktivitas pembangunan. Atas pertimbangan kondisi darurat dan permintaan yang bersangkutan, warga mengantar Abah Dalang menggunakan ekskavator sejauh kurang lebih 350 meter," papar Jeje.
Sehingga Jeje menyimpulkan informasi yang viral di media sosial itu yang menyebutkan jalan rusak dan sedang diperbaiki tidak sepenuhnya benar. Sebab, faktanya ialah di lokasi sedang ada pembukaan jalan baru.
"Peristiwa tersebut terjadi karena proses pembangunan akses jalan yang sedang berlangsung, sehingga ekskavator menjadi solusi sementara, dan bukan disebabkan oleh kerusakan jalan," kata Jeje.
Sementara itu Bubun, salah seorang warga menuturkan, peristiwa pria lansia diangkut menggunakan ekskavator itu terjadi pada Sabtu (13/12/2025). Dia mengalami masalah pada perutnya.
"Betul kejadiannya itu hari Sabtu kemarin. Jadi itu warga kami, namanya Abah Dalang. Beliau sakit lambung, jadi waktu itu belum makan tapi sudah minum kopi kemudian dibawa ke bidan di kampung sini," kata dia.
Bubun menyebut pengantaran Abah Dalang yang sedang sakit menggunakan ekskavator bukan karena kondisi jalan rusak seperti yang dinarasikan di media sosial. Justru saat itu, ekskavator sedang membuka akses baru sebab rumah Abah Dalang ada di ujung kampung, berbatasan dengan perairan Waduk Saguling.
"Jadi itu bukan jalan rusak, tapi justru sedang ada pembukaan akses untuk pembuatan jembatan apung di atas Waduk Saguling oleh Pak Gubernur (Dedi Mulyadi). Rumah abah itu ada di ujung, dan jalannya itu cuma jalan setapak karena akses mati ke sungai," kata Bubun.
Proses pengerjaan pembukaan jalan itu tidak memungkinkan kendaraan baik roda dua maupun roda empat lewat. Kebetulan saat itu, ekskavator sedang berada di dekat saung tempat abah dan warga lainnya berkumpul. "Kebetulan ekskavatornya ada di bawah, waktu itu mau saya bawa ke rumah sakit abah menolak. Akhirnya kita naikkan ke ekskavator terus dibawa ke bidan. Kalau pakai kendaraan enggak memungkinkan," katanya.

3 hours ago
5













































