Warga Israel Kabur Luar Negeri Melonjak, Tapi Banyak Negara Ogah Terima Mereka Termasuk AS

4 hours ago 3

Bandara Ben Gurion Israel kosong dari penumpang menyusul serangan militer Israel ke Iran, dekat Tel Aviv, Israel, Jumat, 13 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM— Banyak orang Israel yang berusaha mendapatkan paspor asing dan mencari peluang hidup di luar negeri, meskipun negara-negara asing semakin memperketat persyaratan untuk memberikan kewarganegaraan dan izin tinggal permanen.

Fenomena ini terjadi di tengah meningkatnya krisis politik dan sosial di Israel, serta kurangnya rasa stabilitas keamanan dan ekonomi.

Namun, negara-negara seperti Amerika Serikat, Portugal, Polandia, Rumania, Jerman, dan Italia tidak lagi memberikan kewarganegaraan dengan mudah seperti sebelumnya, karena semuanya telah memperketat kriteria hukum dan prosedural, menurut laporan surat kabar ekonomi Israel "The Marker".

Meskipun demikian, warga Israel terus mengajukan permohonan naturalisasi dan imigrasi dengan kecepatan yang semakin tinggi, sebuah fenomena yang mencerminkan krisis kepercayaan mendalam terhadap masa depan negara Yahudi dan meningkatnya keinginan untuk mencari alternatif kehidupan lebih stabil.

Beberapa negara telah memperketat persyaratan pemberian kewarganegaraan dan izin tinggal. Portugal menggandakan masa tinggal yang diperlukan untuk mendapatkan kewarganegaraan menjadi 10 tahun dan mengubah program "visa emas", sementara Jerman menghapus jalur cepat untuk naturalisasi.

Amerika Serikat memperketat prosedur verifikasi dan menambahkan kriteria perilaku dan moral yang baik.

Sementara Italia mempersempit cakupan pemberian kewarganegaraan kepada cucu-cucu mantan penduduk, dan Spanyol serta program-program Eropa lainnya menghapuskan visa emas untuk investor.

Di Rumania, menguasai bahasa Rumania menjadi syarat utama mendapatkan kewarganegaraan, dan Polandia menaikkan biaya transaksi antara 30 dan 40 persen.

Pembatasan ini muncul di tengah lonjakan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari warga Israel untuk berimigrasi dan mencari alternatif di luar negeri sejak pecahnya perang di Jalur Gaza.

Lonjakan

Yoav Shtern, pemilik perusahaan yang mengkhususkan diri dalam membantu keluarga Israel mendapatkan kewarganegaraan Jerman, mengatakan jumlah permohonan telah meningkat secara signifikan sejak pecahnya perang terakhir.

Read Entire Article
Politics | | | |