Ada Apa di Balik Konflik Kamboja-Thailand

1 day ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK — Tentara Thailand dan Kamboja bentrok di beberapa daerah di sepanjang perbatasan mereka yang menewaskan 14 orang pada Kamis. Apa di balik konflik perdana di Asia Tenggara setelah damai bertahun-tahun itu?

Kedua belah pihak menembakkan senjata kecil, artileri dan roket, dan Thailand juga menyerukan serangan udara. Penduduk desa Thailand terlihat dalam video meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan ketika bentrokan dimulai pada pagi hari.

Pertempuran berlangsung di setidaknya enam wilayah di sepanjang perbatasan, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand Surasant Kongsiri. Pemicu bentrokan adalah ledakan ranjau di sepanjang perbatasan pada hari Rabu yang melukai lima tentara Thailand dan menyebabkan Bangkok menarik duta besarnya untuk Kamboja dan mengusir duta besar Kamboja. 

Thailand juga menutup seluruh penyeberangan perbatasan darat sambil mendesak warganya meninggalkan Kamboja. Negara-negara tetangga di Asia Tenggara ini memiliki perselisihan perbatasan yang sudah berlangsung lama dan secara berkala berkobar di sepanjang perbatasan mereka sepanjang 800 kilometer dan biasanya mengakibatkan konfrontasi singkat yang terkadang melibatkan baku tembak. 

Namun hubungan kedua negara telah memburuk secara tajam sejak konfrontasi pada bulan Mei yang menewaskan seorang tentara Kamboja, dan bentrokan pada hari Kamis terjadi dengan skala dan intensitas yang jauh lebih besar dari biasanya.

Bagaimana perselisihan itu dimulai 

Perselisihan ini berkobar pada bulan Mei setelah angkatan bersenjata Thailand dan Kamboja saling menembak satu sama lain di wilayah perbatasan yang relatif kecil dan diperebutkan, yang masing-masing negara klaim sebagai wilayahnya. 

Kedua belah pihak mengatakan mereka bertindak untuk membela diri. Seorang tentara Kamboja tewas. Meskipun negara-negara tersebut kemudian mengatakan bahwa mereka setuju untuk meredakan ketegangan, pihak berwenang Kamboja dan Thailand terus menerapkan atau mengancam tindakan tanpa kekuatan bersenjata, sehingga menjaga ketegangan tetap tinggi. 

Thailand menambahkan pembatasan ketat di perbatasan dengan Kamboja yang menghentikan hampir semua penyeberangan kecuali pelajar, pasien medis, dan orang lain yang berkebutuhan penting. Pada hari Kamis, pihak berwenang Thailand mengumumkan bahwa mereka menutup perbatasan sepenuhnya. 

Kamboja juga melarang film dan acara TV Thailand, menghentikan impor bahan bakar, buah-buahan dan sayur-sayuran dari Thailand, serta memboikot beberapa jaringan internet internasional dan pasokan listrik milik negara tetangganya.

Semangat nasionalis di kedua belah pihak telah memperburuk situasi. Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra diberhentikan dari jabatannya pada tanggal 1 Juli untuk diselidiki atas kemungkinan pelanggaran etika dalam penanganan sengketa perbatasan menyusul bocornya panggilan telepon dengan seorang pemimpin senior Kamboja. 

Dalam panggilan telepon pada bulan Juni, Paetongtarn menyebut mantan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen sebagai “paman” dan mengkritik kepemimpinan militer Thailand, pernyataan yang dibingkai oleh para kritikus sebagai tidak menghormati kedaulatan nasional. 

Hun Sen digantikan oleh putranya Hun Manet pada tahun 2023 tetapi tetap berpengaruh sebagai presiden Senat. Dia adalah teman lama ayahnya, Thaksin Shinawatra, mantan perdana menteri yang populer namun suka memecah belah, namun mereka menjadi terasing karena sengketa perbatasan. 

Bocoran telepon tersebut memicu kemarahan dan protes yang meluas. Koalisi Paetongtarn yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai juga melemah ketika mitra terbesar kedua, Partai Bhumjaithai, menarik dukungannya, dengan alasan sikapnya yang lemah terhadap Kamboja. 

Paetongtarn telah meminta maaf dan berargumen bahwa komentarnya hanyalah taktik negosiasi. Sekutunya, mantan Menteri Pertahanan Phumtham Wechayachai, ditunjuk sebagai penjabat perdana menteri.

Sengketa perbatasan adalah masalah lama yang menyebabkan ketegangan berkala antara kedua negara bertetangga tersebut. Thailand dan Kamboja berbagi perbatasan darat sepanjang lebih dari 800 kilometer. 

Klaim yang diperdebatkan ini sebagian besar berasal dari peta tahun 1907 yang dibuat pada masa pemerintahan kolonial Perancis yang digunakan untuk memisahkan Kamboja dari Thailand. Kamboja selama ini menggunakan peta tersebut sebagai referensi untuk mengklaim wilayahnya, sementara Thailand berpendapat bahwa peta tersebut tidak akurat. Konflik yang paling menonjol dan penuh kekerasan terjadi di sekitar kuil Preah Vihear yang berusia 1.000 tahun. 

Pada tahun 1962, Mahkamah Internasional memberikan kedaulatan atas kawasan kuil kepada Kamboja. Keputusan tersebut menjadi gangguan besar dalam hubungan bilateral. Kamboja kembali ke pengadilan pada tahun 2011, menyusul beberapa bentrokan antara tentaranya dan pasukan Thailand yang menewaskan sekitar 20 orang dan membuat ribuan orang mengungsi. 

Pengadilan menegaskan kembali putusan yang menguntungkan Kamboja pada tahun 2013. Kamboja kembali meminta pengadilan internasional untuk menyelesaikan sengketa perbatasan, namun Thailand menolak yurisdiksi pengadilan tersebut.

sumber : Associated Press

Read Entire Article
Politics | | | |