Airlangga: Jepang Mitra Penting, Kerja Sama Ekonomi Harus Berlanjut

7 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pentingnya menjaga hubungan ekonomi yang terus berkembang antara Indonesia dan Jepang. Ia menyampaikan perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia memiliki peran besar dalam memperkuat ekonomi kedua negara, sehingga penting memastikan keberlanjutan kerja sama yang sudah terjalin dengan baik.

"Perusahaan Jepang memiliki peran cukup penting, yang membuat hubungan kedua negara harus tetap dijaga lebih kuat, sehingga akan menjaga keberlangsungan bisnis yang selama ini sudah berjalan baik," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/5/2025).

Airlangga mencatat, sejak menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada 2016 hingga kini sebagai Menko Perekonomian, ia telah menjalin banyak kerja sama dengan berbagai pihak di Jepang. Hal ini menjadi dasar kuat untuk memperluas berbagai proyek guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Sebagai bagian dari komitmen kedua negara untuk terus bekerja sama, Indonesia turut aktif dalam inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC) yang diluncurkan oleh Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, pada perhelatan G20 2022 di Indonesia. Airlangga menjelaskan, Jepang telah menyediakan dana sebesar 500 juta dolar AS untuk mendukung proyek-proyek pengurangan emisi di Indonesia, seperti PLTP Muara Laboh yang baru saja diluncurkan di Sumatera Barat.

"Pemerintah Jepang sudah menyiapkan dana khusus sebesar 500 juta dolar AS, dan sekarang Indonesia dan Jepang telah menyiapkan lebih dari 175 MoU, yang dalam pipeline-nya beberapa proyek terkait pengurangan emisi menuju Indonesia Net Zero Emission pada 2060," ujar Airlangga.

Ia juga mengungkapkan bahwa Jepang memberikan dukungan dalam penguatan sektor perdagangan dan investasi di Indonesia, termasuk penyelesaian Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), yang ditargetkan rampung pada semester II 2025. Hal ini menunjukkan komitmen Jepang dalam memperluas akses pasar dan memperkuat sektor-sektor strategis Indonesia.

Sebagai tambahan, Airlangga juga bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Jepang, seperti Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Muto Yoji, serta Ketua Keidanren (Federasi Bisnis Jepang), untuk membahas peningkatan kerja sama di sektor manufaktur, energi terbarukan, dan infrastruktur berkelanjutan. Dalam pertemuan ini, Airlangga menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

"Indonesia merasa bahwa Jepang ini salah satu investor besar, dan perdagangan kedua negara terus meningkat. Mereka berpesan agar kita terus melanjutkan kerja sama yang sudah ada, meski di tengah ketidakpastian," tegasnya.

Jepang, yang hingga 2024 merupakan investor asing terbesar ke-6 bagi Indonesia dengan nilai investasi mencapai 3,46 miliar dolar AS, terus menunjukkan komitmennya mendukung pembangunan ekonomi nasional, terutama di sektor kendaraan bermotor, farmasi, dan energi terbarukan.

Read Entire Article
Politics | | | |