Bea Cukai Bogor Serahkan Tersangka dan 2,5 Juta Batang Rokok Ilegal ke Kejari Kabupaten Bogor

5 hours ago 3

Barang bukti 2,5 juta batang rokok ilegal dan seorang tersangka diserahkan ke Kejari Kabupaten Bogor. Dalam kasus ini, Bea Cukai Bogor mengungkapkan potensi kerugian negara mencapai Rp 1,87 miliar.

Foto: Bea Cukai

Potensi kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 1,87 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bea Cukai Bogor menyerahkan seorang tersangka dan barang bukti rokok ilegal 2.517.000 batang kepada Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor dalam pelaksanaan Tahap II penanganan perkara tindak pidana di bidang cukai, Jumat (13/6/2025).

Penyerahan ini merupakan tindak lanjut atas penindakan yang dilakukan pada 16 April 2025 di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Tersangka berinisial HBA diamankan bersama barang bukti berupa rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) tanpa pita cukai dan satu unit kendaraan roda dua bernomor polisi F 3055 FY.

Dari hasil penyidikan, potensi kerugian negara akibat peredaran rokok ilegal ini diperkirakan mencapai Rp 1,87 miliar. Jaksa Peneliti Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor menyatakan, berkas perkara telah lengkap (P-21) pada 10 Juni 2025.

“Kasus ini menjadi kasus dengan temuan rokok ilegal terbanyak dari lima kasus penyidikan cukai yang kami tangani sejak 2024,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Bogor, Budi Harjanto melalui keterangan resmi, Kamis (19/6/2025).

Ia menambahkan, peredaran rokok ilegal masih sangat marak di Kabupaten Bogor, dengan jaringan distribusi yang tersebar hampir di seluruh kecamatan. Untuk itu, Bea Cukai Bogor menegaskan pentingnya sinergi antara instansi penegak hukum dan pemerintah daerah dalam memberantas peredaran rokok ilegal.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk taat hukum, tidak terlibat dalam peredaran rokok ilegal, dan aktif melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran cukai," tegas Budi.

Laporan indikasi pelanggaran cukai dapat disampaikan melalui kanal pengaduan resmi Bea Cukai di Bravo Bea Cukai 1500 225 atau Whatsapp resmi Bea Cukai Bogor 081388223382.

Read Entire Article
Politics | | | |