BTN Syariah Raih Penghargaan Literasi dan Inklusi Perbankan Syariah di ASR 2025

1 day ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BTN Syariah, unit usaha syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), meraih penghargaan dari media Republika dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam ajang Anugerah Syariah Republika dan Anugerah Adinata Syariah 2025. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas peran BTN Syariah dalam mendorong literasi dan inklusi perbankan syariah di Indonesia.

Dalam ajang yang digelar di Jakarta, Senin (26/5/2025), BTN Syariah menerima penghargaan bertajuk Excellence in Islamic Banking Literacy and Inclusion Award: Unit Usaha Syariah atas kiprahnya membuka akses pembiayaan berskema syariah, khususnya di sektor perumahan kepada masyarakat, termasuk mereka yang berpenghasilan rendah (MBR).

“BTN Syariah merasa bangga atas penghargaan yang bergengsi ini sebagai apresiasi atas kerja keras kami menyediakan akses pembiayaan syariah dan berkontribusi terhadap perkembangan industri perbankan syariah nasional selama 20 tahun kami beroperasi. Kami berharap pengakuan ini dapat menjadi pemacu semangat untuk berkarya lebih baik lagi, terutama setelah BTN Syariah resmi menjadi Bank Umum Syariah (BUS) dalam waktu dekat,” ujar Kepala Divisi Syariah BTN, Abdul Firman, kepada Republika, Senin (26/5/2025).

Firman menyampaikan, BTN Syariah telah tumbuh pesat selama beberapa tahun terakhir, baik dari sisi penyaluran pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), hingga pencapaian laba dan aset. Hingga kuartal I 2025, BTN telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 46,3 triliun, tumbuh 18,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Kepercayaan masyarakat turut mendorong pertumbuhan DPK BTN Syariah secara dua digit, yakni 19,9 persen yoy menjadi Rp 51 triliun hingga akhir Maret 2025. BTN juga menyumbang profitabilitas positif bagi induknya dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 199 miliar pada kuartal I 2025, naik 21,1 persen yoy dibandingkan periode sama tahun lalu.

Total aset BTN Syariah menembus Rp 61,2 triliun per 31 Maret 2025 atau tumbuh 11,6 persen yoy. Kondisi ini membuat BTN Syariah siap disapih dari induknya untuk menjadi BUS melalui proses spin-off yang ditargetkan rampung pada kuartal III 2025. Perubahan status menjadi BUS ini merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) Nomor 4 Tahun 2023 serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2023.

BTN Syariah tinggal selangkah lagi menjadi BUS setelah Presiden Prabowo Subianto dikabarkan telah menyetujui pemisahan UUS BTN ini. BTN selanjutnya akan melanjutkan proses pengajuan izin kepada OJK untuk mengakuisisi BUS lain, yakni PT Bank Victoria Syariah (BVIS), yang akan digabungkan dengan BTN Syariah sebelum resmi menjadi BUS melalui proses spin-off.

Bersama induknya, BTN Syariah telah menjadi mitra utama pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan kepemilikan rumah bersubsidi dengan skema syariah serta pengembangan ekosistem perumahan nasional. Pasca spin-off, BTN Syariah akan memiliki kapasitas lebih besar dalam menyediakan produk dan layanan perbankan serta keuangan syariah di luar sektor perumahan, seperti pembiayaan emas, umroh dan haji plus, pembiayaan korporasi dan UMKM, serta perluasan segmentasi nasabah prioritas.

“BTN Syariah bertekad terus mendukung perluasan literasi serta inklusi perbankan dan keuangan syariah di Indonesia, didukung keahlian dan pengalaman kami lebih dari dua dekade serta jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan menjadi BUS, BTN Syariah akan memiliki mesin yang lebih besar dan kuat untuk mendukung cita-cita kami menjadi salah satu pemain utama di industri perbankan syariah nasional,” tutur Firman.

Read Entire Article
Politics | | | |