Ilustrasi penyelenggaraan haji.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim haji sebentar lagi tiba. Hanya dalam waktu tiga bulan kedepan, Muslim di seluruh dunia akan sampai kepada masa penyelenggaraan ibadah haji.
Titik krusial penyelenggaraan ibadah haji ada di wilayah Kerajaan Saudi Arabia, mulai dari Jeddah dan Madinah sebagai titik kedatangan. Kemudian Makkah menjadi titik sentral penyelenggaraan ibadah tahunan tersebut.
Arab Saudi memperingatkan mereka yang ingin melaksanakan haji agar tidak terpengaruh oleh iklan palsu atau tawaran menipu, dan mendesak mereka untuk hanya bertransaksi melalui jalur resmi.
Kementerian Haji menjelaskan dalam keterangan tertulisnya, jamaah yang datang untuk melaksanakan ibadah haji wajib memiliki visa haji yang diterbitkan oleh otoritas terkait Saudi, bekerja sama dengan kantor-kantor khusus di 80 negara. Kementerian juga mencatat bahwa pemesanan langsung tersedia di platform Nusk Hajj, yang didedikasikan untuk jamaah yang datang dari sekitar 126 negara.
Pernyataan itu mencatat bahwa "jalur elektronik" di situs web resmi kementerian dan "aplikasi Nusuk" adalah dua saluran yang disetujui untuk pemesanan paket bagi jamaah haji domestik, baik warga negara maupun penduduk Arab Saudi. Ia menganggap informasi dan penawaran yang dikeluarkan melalui saluran tidak resmi "menyesatkan" dan tidak mewakili otoritas terkait.
Kementerian telah menyediakan layanan kepada Tamu Allah dan memfasilitasi pelaksanaan ibadah haji dengan mudah dan tenang melalui Pusat “Perawatan Tamu Allah” di nomor lokal terpadu (1966), nomor internasional (+966920002814), dan email [email protected] .
Kementerian Haji telah menetapkan Minggu depan, 13 April 2025, sebagai tanggal terakhir jamaah haji memasuki negara itu, dan 29 April sebagai tanggal terakhir keberangkatan mereka. Menetap setelah tanggal ini dianggap pelanggaran dan dapat dikenakan sanksi hukum. Ini merupakan bagian dari persiapan untuk musim haji tahun ini.
sumber : Antara