Ekspor Batubara Indonesia Tidak Terimbas Konflik Israel-Iran

6 hours ago 2

Home > Kebijakan Thursday, 19 Jun 2025, 10:30 WIB

Batu bara tetap menjadi sumber energi utama dalam beberapa tahun ke depan, menjaga permintaan ekspor Indonesia.

 Stephen Tafra/UnsplashIlustrasi coal barge atau tongkang batu bara. Versi laik laut umumnya dipakai untuk menyalurkan ke pelabuhan. Sumber: Stephen Tafra/Unsplash

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Konflik di Timur Tengah, termasuk ketegangan antara Iran dan Israel, rupanya tidak mengganggu ekspor batu bara Indonesia, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), Hendra Sinadia. Sebanyak 98–99% ekspor batu bara Indonesia menuju pasar Asia-Pasifik, terutama Tiongkok dan India, melalui jalur pelayaran Samudera Hindia dan Pasifik.

Hendra menjelaskan dalam taklimat media oleh CERAH di Jakarta, 17 Juni 2025, bahwa sengketa seperti antara India dan Pakistan juga tidak berdampak signifikan pada logistik ekspor batu bara. Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan pasar menjadi faktor utama yang memengaruhi industri ini. Kebijakan domestik di Indonesia menentukan biaya produksi, sementara regulasi di Tiongkok dan India memengaruhi permintaan.

"Tentu saja dampaknya minim karena batu bara kita ke Samudera Hindia dan Pasifik," kata Hendra dalam taklimat media yang digelar CERAH di Jakarta, Selasa (17/6/2025), per Republika.

Ketergantungan pada kedua negara ini membuat industri rentan, meskipun kebijakan mereka cenderung dapat diprediksi dalam dekade terakhir. Meski Tiongkok gencar mengembangkan energi bersih, batu bara tetap menjadi sumber energi utama dalam beberapa tahun ke depan, menjaga permintaan ekspor Indonesia.

"Sengketa antara India dan Pakistan juga relatif tidak berdampak signifikan terhadap ekspor batu bara Indonesia," ujar dia menambahkan.

Data Kementerian ESDM mencatat ekspor batu bara Indonesia pada 2024 mencapai 555,34 juta ton senilai USD 37,77 miliar, dengan alokasi domestik 232,64 juta ton. Laporan Energy Shift Institute (ESI) menyebutkan produksi batu bara Indonesia mencapai rekor 836 juta ton pada 2024, naik 7,9% dari tahun sebelumnya. Keberhasilan ini menunjukkan ketahanan sektor batu bara di tengah tren penurunan permintaan global.

Untuk mendukung ekspor yang terus meningkat, logistik maritim yang efisien, termasuk optimalisasi rute pelayaran dan operasional pelabuhan, menjadi kunci. Indonesia harus memperkuat infrastruktur maritim untuk mempertahankan daya saing di pasar global, memastikan kelancaran distribusi batu bara ke negara-negara tujuan utama.

Image

Read Entire Article
Politics | | | |