REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menilai, tempe bisa menjadi senjata gastrodiplomasi. Istilah itu berarti sebentuk diplomasi publik yang menggunakan makanan untuk mempromosikan citra suatu negara di luar negeri.
Untuk mendukung diplomasi budaya Indonesia di luar negeri, lanjut Menbud Fadli Zon, para ahli makanan, koki, dan pelaku usaha kuliner berperan penting dalam mengolah dan menyajikan hidangan berbahan tempe. Ini sebagai upaya menjadikan jenis makanan itu sebagai alat gastrodiplomasi.
"Tempe sebagai salah satu sumber protein nabati. Dan kita harapkan para chef, para ahli, terutama yang punya kearifan lokal itu menjadikan tempe itu baik dari bentuknya, dari rasanya, ini bisa semakin kreatif ke depan dan bisa menjadi gastrodiplomasi," ujar Menbud dalam ajang Festival Budaya Tempe di Jakarta, Ahad (21/12/2025).
Ia juga mengemukakan perlunya lokakarya dan pelatihan bagi para perajin tempe untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memproduksi dan mengolah tempe.
"Bagaimana membuat tempe yang juga higienis, sehat, dan mungkin menggunakan bahan-bahan yang lebih organik. Itu akan mempertinggi nilai tempenya," kata dia.
Menbud menambahkan, para perajin bisa menikmati peningkatan pendapatan kalau bisa memproduksi dan menghasilkan produk olahan tempe berkualitas tinggi. Bagaimanapun, ia mengakui, salah satu tantangan utama untuk meningkatkan produksi tempe ialah soal ketersediaan bahan baku.
Produksi kedelai di dalam negeri belum mencukupi. Karena itu, Indonesia masih bergantung pada kedelai impor untuk memenuhi kebutuhan produksi bahan makanan berbahan kedelai seperti tahu dan tempe.
"Jadi, mungkin nanti di ahli-ahli pertanian kita juga bisa memproduksi kedelai kita sendiri ya, dengan sekarang ini kemajuan teknologi di bidang pertanian itu mudah-mudahan kita bisa mendapatkan tempe dari dalam negeri juga," kata Fadli.
Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) RI sudah mengajukan permohonan penetapan tempe sebagai bagian dari warisan budaya tak benda Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Harapannya, tempe bisa dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO pada 2026.
sumber : Antara

12 hours ago
7














































